JAKARTA--Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan, partai berlambang banteng moncong putih ini harus tetap konsisten dengan ideologi Pancasila 1 Juni 1945Juga anti neo-imprealisme dan neolib dalam segala bentuk maupun manifestasinya.
"Ini akan menjadi salah satu catatan Kongres III PDIP di Bali," kata Tjahjo pada JPNN, Sabtu (3/4)
BACA JUGA: Menkeu dan Dirjen Pajak Segera Dipanggil
Bagi PDIP, lanjutnya, Pancasila selain menjadi azas perjuangan, juga sebagai teori yang menjadi rujukan dalam menentukan titik tolak berfikir, bersikap, dan berperilaku baik bagi kader partai maupun seluruh pimpinan serta masyarakat IndonesiaKarena itu, lanjut Tjahjo, dalam kiprahnya di masyarakat perlu rumusan implementatif berupa program aksi strategis dan mekanisme organisasi yang konsisten di dalam melangkah
BACA JUGA: Yakin 2 Pulau di Nias Tak Dijual ke Asing
"Rumusan gotong royong sebagai substansi atau esensi Pancasila harus dapat diejewantahkan dalam aksi, yakni program utama yang bersifat strategis," ucapnyaDalam merespon dinamika politik nasional maupun perkembangan di tingkat global, lanjut Tjahjo, hal tersebut wajib menjadi kajian serius, agar partai tidak terjebak atau dicitrakan sebagai partai yang tidak konsisten
BACA JUGA: 97 Pasar di DKI Rawan Kebakaran
Kongres PDIP tetap konsisten tentang sikap strategis dan taktis terhadap sistem maupun pola suatu pemerintahan."Siapapun yang berkuasa di Indonesia harus menerapkan sistem dan pola yang sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat Indonesia dalam setiap kebijakannya," pungkasnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rugi Rp 700 Juta Per Hari
Redaktur : Soetomo Samsu