Konon Ada Pocong Gentayangan di Jalan Solo-Jogja

Selasa, 20 September 2016 – 09:09 WIB
Ilustrasi: Radar Solo/JPG

jpnn.com - KLATEN - Warga yang biasa melintas jalan Solo-Jogja di Klaten pada malam hari sedang waswas. Hal itu menyusul adanya isu pocong gentayangan di jalanan yang kabarnya menjadi viral di media sosial.

Jalah satu warga yang aktif menggunakan sepeda motor untuk bekerja hingga malam hari di sepanjang Jalan Solo-Jogja, Astuti Wulandari (32) mengaku khawatir dengan isu tentang pocong itu. Pasalnya, warga Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta itu  selalu pulang sendiri pada malam hari.

BACA JUGA: Mau Pisah dari NKRI tapi Masih Pakai Aset Negara

“Apalagi adanya isu begal pocong itu membuat saya lebih memilih jalan yang lebih ramai untuk pulang. Pokoknya menghindari jalanan yang sepi,” ujarnya seperti dikutip Jawa Pos Radar Klaten.

Astuti mengatakan, dirinya baru mengetahui isu adanya begal pocong itu  di media sosial sejak beberapa hari yang lalu. Hal itu membuatnya lebih waspada dalam berkendara pada malam hari.

BACA JUGA: Duh, Desa Ini Kaya Potensi Tapi Menyandang Predikat Termiskin

Ia bahkan kahwatir terhadap orang yang meminta tumpangan. Karenanya ia berharap  isu begal pocong itu segera bisa dipastikan kebenarannya oleh pihak Polres Klaten.

“Kalau perlu ditangkap pelakunya. Soalnya membuat saya resah setiap kali pulang bekerja,” ucapnya

BACA JUGA: Aturan BPJS Memberatkan Warga, Tidak Mampu kok Didenda?!

Terpisah, Kapolres Klaten AKBP Faizal mengaku sudah melakukan pengecekan di lapangan. Hasilnya, dipastikan tidak ada kejahatan dengan modus menjadi pocong jadi-jadian tidak terjadi di Klaten.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada satu pun polsek di Klaten yang menerima laporan tentang begal pocong. Ia bahkan sudah mengonfirmasinya ke Polres Boyolali dan Sukoharjo yang bertetangga dengan wilayah Klaten.

“Bahkan hal itu juga sudah ditanyakan kepada Kapolres Boyolali dan Kapolres Sukoharjo. Tetapi saya menegaskan hal itu tidak terjadi di Klaten,” tegasnya.

Ia mengatakan, pihaknya perlu mendalami terkait isu begal pocong yang menjadi pembicaraan di media sosial. Menurutnya, pelaku begal pocong hanya ingin mencari sensasi dan eksis di media sosial.

Meski begitu tindakan itu dirasa tetap meresahkan masyarakat karena membuat takut.  Pihaknya akan terus mengintesifkan patroli di seluruh wilayah Klaten untuk memastikan kebenaran tindakan begal pocong tersebut untuk antisipasi sejak dini.

“Saya takutnya malahan pelaku begal pocong itu akan diamuk massa. Maka itu perlu memastikan dengan menelusuri foto-foto pelaku begal pocong yang tersebar di media sosial itu karena cepat menjadi viral,” tuturnya.(ren/oh/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Balik Kendi yang Pecah di Depan Moncong ATR 72-600..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler