jpnn.com, JAKARTA - Sebagai sahabat dekat, konco kentel bahasa orang Yogyakarta, Hanafi Rais tahu betul jika materi dakwah Gus Miftah Habiburahman disukai banyak orang. Termasuk kalangan emak-emak.
Saat berbincang dengan JPNN terkait video Gus Miftah yang sedang viral karena berselawat di kelab malam di Bali, Hanafi tidak kaget.
BACA JUGA: Salon Plus-plus Pernah Jadi Tempat Dakwah Gus Miftah
Menurut politikus asal Yogyakarta ini, temannya itu tidak hanya berceramah di tempat hiburan malam maupun lokalisasi.
"Kemarin baru saja diundang sebagai pemberi kuliah umum di sebuah kampus di Yogya. Setiap syawalan juga laris, mengisi pengajian di markas tentara, polisi, perbankan, sekolah. Dan dia juga digandrungi emak-emak," ungkap Hanafi di Kompleks Parlemen, Jakarta.
BACA JUGA: Berselawat di Kelab Malam Diprotes, Begini Kata Gus Miftah
Bagi wakil ketua Komisi I DPR ini, dakwah yang dilakukan Gus Miftah akan dilihat orang yang mengikuti tausyiahnya dari apa yang diucapkan dan apa yang diperjuangkannya.
Sekalipun, ustaz berambut gondrong tersebut sering tampil nyeleneh.
BACA JUGA: Gus Miftah Pengajian di Kelab Malam, Pengunjungnya Walkout
Hanafi juga menyebutkan bahwa dalam berdakwah, Gus Mitfah pasti pernah menuai pertentangan atau memberikan penilaian negatif.
Baik dari kalangan ulama maupun masyarakat yang dia datangi. Namun, hal itu dianggap biasa saja oleh sahabatnya itu.
"Dia terus saja. Sudahlah, wong saya niatnya untuk dakwah di jalan Allah kenapa harus risau dengan omongan orang, begitu. Jadi saya harap beliau istikamah," kata Hanafi.
Sebagai teman dekat, Hanafi juga melihat sikap hijrah yang luar biasa dari personal Gus Miftah. Misalnya beberapa tahun terakhir sering menjalankan ibadah puasa sunah.
"Ada internalisasi keislaman yang lebih tinggi di dalam diri Gus Miftah itu sendiri yang saya yakin itu akan menjaga dia walaupun mendatangi tempat-tempat dakwah, tempat yang dianggap hina," tutur Hanafi.
Dia pun lantas memberikan perumpamaan bagi jalan dakwah yang dilakoni Gus Miftah. Di mana dia tidak perlu menjadi ikan asin di lautan.
"Walaupun mendatangi kelab malam, dan sebagainya, toh karena dakwah dia tetap menjaga dirinya, tidak lantas terbawa arus," tukas Hanafi.
Soal adanya orang yang tidak suka dengan cara berdakwah yang dilakukan Gus Miftah, Hanafi menyebut biasa saja.
Menurut dia, orang yang lurus dakwahnya cenderung pasti akan ada yang tidak suka. Sebab, dakwah tersebut bukan untuk menyenangkan orang, tapi untuk amar makruf nahi mungkar.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Dakwah Bisa Dilakukan dengan Semua Cara yang Baik
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam