jpnn.com, SYDNEY - Kepolisian Selandia Baru menangkap tiga pria dan seorang wanita terkait teror yang menyasar dua masjid di Christchurch, Jumat (15/3). Satu dari keempat pelaku merupakan warga negara Australia.
Informasi yang belum terkonfirmasi menyebut pelaku teror berkebangsaan Australia itu mengaku sebagai Brenton Tarrant di Twitter. Dia mengaku terlibat dan menyebarkan gambar video dari kamera bodi yang merekam detik-detik penembakan masjid di Christchurch.
BACA JUGA: PM Selandia Baru: Kami Mengutuk dan Menolak Kalian!
Berita terkait: Pembantai di Masjid Selandia Baru Beraksi Sambil Live di Facebook
Kabarnya, Tarrant menulis sebuah manifesto setebal 37 halaman yang tersebar di internet. Judulnya The Great Replacement.
BACA JUGA: Teroris Sasar 2 Masjid di Selandia Baru, 40 Orang Meninggal Dunia
Isi manifesto itu di antaranya menyoroti krisis akibat imigrasi massal ke daratan kaum kulit putih. Manifesto itu menyinggung soal serangan sebagai balasan atas invasi atas daratan Eropa dan perbudakan terhadap jutaan warga di Benua Biru itu.
Tarrant juga menyinggung soal slogan supremasi kaum kulit putih. “Kita harus memastikan eksistensi orang-orang kita dan masa depan bagi anak-anak kulit putih,” ujarnya.
BACA JUGA: Penembakan di Selandia Baru : Ada 6 WNI Sedang Salat Jumat di Masjid
Baca juga: Penembakan di Selandia Baru : Ada 6 WNI Sedang Salat Jumat di Masjid
Perdana Menteri Australia Scot Morrison pun mengutuk aksi brutal warganya yang menewaskan puluhan orang di Selandia Baru. “Kami mengutuk sepenuhnya serangan yang terjadi hari ini oleh kekerasan ekstremis teroris sayap kanan,” katanya.(newzealandherald/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembakan Masjid Selandia Baru: Pelaku Dipastikan WN Australia
Redaktur & Reporter : Antoni