jpnn.com, WELLINGTON - Dua masjid di Christchurch, Selandia Baru menjadi sasaran aksi brutal pelaku bersenjata api, Jumat (15/3). Akibatnya, sejauh ini sudah 40 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacina Ardern menyebut serangan itu merupakan aksi teroris. “Sangat jelas ini bisa digambarkan sebagai serangan teroris,” ujarnya dalam jumpa pers di Wellington.
BACA JUGA: Penembakan di Selandia Baru : Ada 6 WNI Sedang Salat Jumat di Masjid
Ardern menjelaskan, serangan itu terjadi di dua masjid. Serangan di sebuah masjid di Deans Avenue menewaskan 30 orang.
Baca juga:
BACA JUGA: Penembakan Masjid Selandia Baru: Pelaku Dipastikan WN Australia
Pembantai di Masjid Selandia Baru Beraksi Sambil Live di Facebook
Penembakan di Selandia Baru : Ada 6 WNI Sedang Salat Jumat di Masjid
BACA JUGA: Pembantai di Masjid Selandia Baru Beraksi Sambil Live di Facebook
Sementara serangan di masjid yang berlokasi di Linwood Avenue mengakibatkan 10 orang meninggal dunia. Di samping itu ada 20 orang yang dalam kondisi kritis dalam penanganan unit gawat darurat rumah sakit di Christchurch.
Ardern meyakini serangan itu telah direncanakan secara matang. Bahkan, kepolisian Selandia Baru juga menemukan dua bom di mobil milik para tersangka.
“Sampai saat ini ada empat orang yang telah ditangkap, namun tiga orang yang terkait serangan ini telah ditahan. Satu diantaranya adalah kelahiran Australia,” ucapnya.
Ardern mengaku telah menghubungi Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Menurutnya, serangan itu tak diprediksi sebelumnya.
“Pelaku tidak ada dalam daftar pengawasan,” tuturnya. Berita terkait: Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru Dipastikan WN Australia
Terpisah, Morrison mengutuk aksi teror di Selandia Baru yang melibatkan warganya. “Mereka telah mencuri nyawa dalam serangan ganas dan mematikan yang merenggut banyak warga Selandia Baru,” katanya.(newzealandherald/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid di Selandia Baru Diberondong Peluru, Puluhan Orang Tewas
Redaktur & Reporter : Antoni