Konon, Salah Satu Bidadari Ditangkap, Dijadikan Istri, Suami Cemburu

Rabu, 10 Mei 2017 – 00:06 WIB
KERAMAT: Bukit Batu memiliki banyak kisah mistis. Sebagai bekas pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut, lokasi ini menjadi objek wisata andalan Pemkab Katingan setiap akhir pekan. Foto: Jeri/Kalteng Pos/JPNN.com

jpnn.com - Bukit Batu merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Katingan, Kalteng, yang menyimpan banyak cerita.

JERI SP, Kasongan

BACA JUGA: Penyiraman Air Keras Dipicu Cemburu, Hengki Masih Diburu

Selain dikenal sebagai tempat pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut di masa penjajahan, kawasan objek wisata ini juga memiliki tempat-tempat keramat.

Salah satu yang cukup menarik dikunjungi dan belum banyak diketahui secara luas adalah Sumur Bawi Kameloh. Konon, inilah telaga tempat paling disenangi tujuh bidadari untuk mandi.

BACA JUGA: Mantan Pacar Jalan dengan Pria Lain, Disiram Air Keras

Sumur Bawi Kameloh berada dalam kompleks wisata Bukit Batu. Letaknya persis di kaki Bukit Batu itu sendiri.

Sebelum naik menuju Bukit Batu, secara otomatis pengunjung akan melintasi Bawi Kameloh lebih dulu. Sekilas terlihat biasa saja.

BACA JUGA: Cemburu, Suami Meradang, Jleb! Pisau Menancap di Ulu Hati Istri

Tempatnya dikelilingi pagar beton dan terdapat batu belah yang tingginya kurang lebih satu meter.

Jika dilihat ke dalam, hanya ada batu yang berlubang cukup besar dan terisi air. Di kawasan itu juga terlihat sejumlah sesajen. Bendera kuning diikatkan di pohon maupun dikibarkan dengan menggunakan sebuah tiang.

Berdiri kokoh pohon beringin yang konon ceritanya juga tumbuh sendiri tanpa ditanam. Oleh warga sekitar, pohon ini menjadi tempat berhuninya sejumlah makhluk gaib.

Sumur Bawi Kameloh memendam banyak cerita. Mulai dari sejarahnya dulu hanya hutan belantara dan sebuah telaga atau danau berisi air bersih.

Konon, di tempat ini pernah ada tujuh bidadari turun dari langit dan mandi di tempat itu. Bahkan, catatan sejarah mengatakan, salah satu dari bidadari itu sempat ditangkap dan dijadikan istri Burut Ules, seorang penduduk Desa Tumbang Liting, yang saat itu pernah menyaksikan secara langsung ketujuh bidadari mandi di telaga itu.

Setelah memperistri bidadari, mereka memiliki keturunan laki-laki. Namun, Burut Ules ditinggal istrinya kembali ke alamnya bersama dengan anaknya.

Sebab, Burut Ules pada waktu itu telah membunuh saudara laki-laki istrinya. Gara-garanya, Burut Ules cemburu melihat istrinya akrab dengan saudaranya sendiri.

Karena anak mereka dilahirkan dari mahluk yang berbeda alam, pada saat dewasa anaknya akan kembali ke alam ayahnya, di bumi. Setelah berjalannya waktu, terjadi gemuruh menyahut hujan.

Singkat cerita, saat itulah turun batu besar dari langit dan kawasan itu berubah menjadi batu, hingga dinamakan Bukit Batu.

Termasuk di daerah telaga tempat tujuh bidadari mandi, yang hingga kini masih terawat dengan baik, juga berubah menjadi batu.

Diyakini, batu-batu yang ada di Bukit Batu tersebut merupakan anak laki-laki bidadari dengan Burut Ules itu.

Kini, tempat mandi tujuh bidadari tersebut atau yang sekarang dinamakan sumur Bawi Kameloh, sejak menjadi sebuah batu dan terdapat lobang dengan diameter cukup besar berisi air, dijadikan sebagai tempat keramat. (Kalteng Pos/bersambung)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Pacar Main dengan Pria Lain, Ambil Samurai


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler