Konsisten Hasilkan Platform Digital, ID Food Boyong 2 Penghargaan Ini

Selasa, 23 April 2024 – 19:31 WIB
ID Food memboyong dua penghargaan pada ajang Digital Technology & Innovation Awards 2024 yang digelar majalah Itech bekerja sama dengan Fordigi BUMN. Foto: dok ID Food

jpnn.com, JAKARTA - Holding BUMN pangan, ID Food memboyong dua penghargaan pada ajang Digital Technology & Innovation Awards 2024 yang digelar majalah Itech bekerja sama dengan Fordigi BUMN.

Adapun penghargaan yang diraih ID Food, yakni The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year.

BACA JUGA: Dukung Ketahanan Pangan, Perhutani Gandeng ID Food Budi Daya Tebu

Apresiasi itu diraih karena sejumlah inovasi ID Food menghasilkan sejumlah platform digital dan pengembangan teknologi serta efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Teknologi Informasi ID Food, Bernadetta Raras mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi sekaligus tantangan tersendiri bagi ID Food agar bisa memperkuat transformasi digital sektor pangan.

BACA JUGA: Perhutani Dukung Penguatan Ekosistem Pangan Melalui ID Food

“Melalui digitalisasi dan penerapan teknologi, proses bisnis menjadi lebih terkonsolidasi, cepat, dan mampu mencetak kinerja perusahaan terbaik,” ujar Raras dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4).

Menurutnya, salah satu inovasi digital yang berdampak bagi penguatan bisnis pangan perusahaan adalah penerapan Sistem Integrated Smart Farming.

BACA JUGA: BUMN Pangan ID FOOD Diluncurkan di Kota Tua, Ternyata Ada Alasannya

Sistem itu terdiri dari smart farming ID Food, Geospatial Information Systems (GIS), dan Precission Farming.

Ketiga aktivitas digital tersebut berkaitan dan memiliki peran penting untuk memperkuat aktivitas bisnis pangan ID Food.

Sistem Smart Farming ID Food bernama Safari, lanjut Raras, mengintegrasikan smart farming tiga anak usaha gula yaitu PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.

Dia menjelaskan safari merupakan dashboard integrasi smart farming yang sangat diandalkan untuk memonitor dan merumuskan kebijakan bisnis perusahaan.

"Dengan ruang lingkup integrasi mencakup administrasi, perencanaan, proses budidaya, permintaan biaya, panen, dan pascapanen,” paparnya.

Sementara GIS merupakan Sistem Informasi Geografis yang digunakan untuk pemetaan wilayah.

Penerapan GIS di ID Food didukung dengan menggunakan drone RTK, drone aplikasi kebun, web-based service analysis, dan unit pelayanan jasa drone kepada mitra/tebu rakyat.

“Sektor industri tebu terbagi dalam on farm dan off farm. Di on farm, ID Food mengelola sebanyak 55 ribu hektare lahan tebu baik HGU maupun kemitraan,” jelasnya.

Selain Safari dan GIS, Sistem Integrated Smart Farming ID Food ketiga: Precission Farming. Ini berupa drone spraying untuk pemupukan lahan.

Selain itu, di lahan Hak Guna Usaha (HGU) ID Food, juga mengembangkan optimasi pengairan untuk tanaman dengan memanfaatkan teknologi boom sprayer dan manajemen sumber air.

Raras mengatakan, ketiga sistem yang menjadi bagian dari Sistem Integrated Smart Farming ID FOOD tersebut saat ini terus diperkuat dan dikembangkan melalui inovasi baik internal maupun eksternal. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng ID Foods, PTPN Group Distribusikan Minyak Goreng & Gula Dengan Kapal Tol Laut


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler