Konsumsi Listrik Terus Cetak Rekor

Kamis, 13 Oktober 2011 – 04:04 WIB

INDRAMAYU - Tumbuhnya perekonomian Indonesia ikut mengerek konsumsi listrik nasionalBahkan, untuk sistem kelistrikan Jawa Bali, konsumsi listrik terus mencetak rekor baru

BACA JUGA: Ekonomi Harus Tumbuh 9 Persen



Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan mengatakan, yang terbaru, konsumsi listrik pada waktu beban puncak (WBP) di Jawa Bali sudah menembus angka 19.300 megawatt (MW)
"Memang, hampir setiap minggu, konsumsi listrik terus mencetak rekor baru," ujarnya saat peresmian beroperasinya PLTU 1 Jawa Barat di Indramayu, Rabu (12/10)

BACA JUGA: Intensifikasi BBM Bersubsidi Tunggu Persetujuan Komisi Energi DPR



Menurut Dahlan, sejak menjabat sebagai direktur utama PLN akhir 2009 lalu, konsumsi listrik secara nasional sudah meningkat 3.000 MW
"Artinya, pemerintah harus investasi Rp 75 triliun untuk memenuhi permintaan itu," katanya

BACA JUGA: Pembenihan Padi Hibrida Masih Bergantung Asing



Beroperasinya PLTU Indramayu juga menjadi berkah bagi sektor kelistrikan di Jawa BaliPasalnya, saat musim kemarau tahun ini, pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling - Cirata sudah menyusut 800 MW, bahkan sempat drop 1.000 MW"Untungnya, ketika pasokan Saguling - Cirata turun, PLTU Indramayu sudah mulai beroperasiKalau tidak, listrik di Jawa bisa nangis karena akan ada pemadaman bergilir," paparnya

PLTU 1 Jawa Barat-Indramayu mulai dikerjakan sejak 2007 oleh kontraktor pelaksana konsorsium China National Machinery Industry Corp (SINOMACH), China National Electric Equipment Corp (CNEEC), dan PT Penta Adi SamuderaPendanaan senilai USD 696 juta dan Rp 1,49 triliun dipenuhi oleh konsorsium China Construction Bank serta konsorsium bank lokal Indonesia yang dipimpin BNI dengan anggota Mandiri, BCA, dan BRI"PLTU Indramayu ini saya nilai sebagai yang terbaik di antara proyek 10.000 MW," kata Dahlan

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa ketersediaan infrastruktur listrik memang menjadi salah satu prioritas pemerintah"Jika kita menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen, maka jumlah tambahan pasokan listrik harus mencapai 9 hingga 10 persen per tahun," ujarnya

Dengan kapasitas pembangkit listrik yang kini mencapai kisaran 30.000 MW, maka dibutuhkan paling tidak tambahan 3.000 MW setiap tahun"Itu baru untuk mencukupi pertumbuhan ekonomi, belum yang lainJadi, proyek pembangkit listrik harus jalan terus," katanya

Hatta menyebut, ketika Indonesia masih dalam fase krisis listrik beberapa tahun lalu, pertumbuhan industri manufaktur hanya mampu mencapai kisaran 2 persenNamun, dengan makin terpenuhinya pasokan listrik, industri manufaktur pada kuartal ke dua tahun ini sudah mampu tumbuh hingga 6 persen

Untuk itu, dia memberikan apresiasi tinggi kepada PLN, kontraktor, maupun perbankan yang mendukung pengembangan proyek PLTU 1 Jawa Barat - Indramayu yang berkapasitas 3 x 330 MW"Dengan beroperasinya tiga unit PLTU Indramayu, pasokan listrik untuk sistem Jawa Bali akan makin tangguh," ujarnya

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, saat ini, 45 persen industri manufaktur yang ada di Jawa berada di wilayah Jawa BaratJika pasokan listrik lancar, dia optimistis industri manufaktur di Jawa Barat maupun di Jawa akan terus tumbuh dan menggerakkan perekonomian nasional(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Mendag Langgar UU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler