Konsumsi Premium Malah Naik

Jumat, 15 April 2011 – 16:01 WIB

JAKARTA—Kebutuhan BBM subsidi diperkirakan akan melewati target pemerintahTingginya harga Pertamax diindikasi menjadi pemicu beralihnya pengguna Pertamax kembali ke BBM Premium yang disubsidi

BACA JUGA: BUMN Garap Proyek KA Manggarai-Bandara

Jika melewati target 38,6 juta kiloliter, dipastikan beban pemerintah akan semakin bertambah.

‘’Menurut saya itu warning
Kalau kita tidak waspada kuota akan terlampaui,’’ kata Menteri koordinator perekonomian Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Jumat (15/4).

Dalam APBN 2011, pemerintah menyediakan anggaran subsidi sekitar Rp98,2 triliun

BACA JUGA: PBHI Endus Pajak Ancora Dideponir

Untuk BBM subsidi hanya dipatok tidak boleh melebihi maksimal Rp40 triliun
Namun data di BPH Migas menunjukkan, realisasi konsumsi BBM bersubsidi jenis premium mencapai 2.071.435 kiloliter (kl) atau naik 13,67 persen dibanding periode Februari sebesar 1.822.196 kl.

Pada BBM jenis Solar, justru mencapai 1.188.159 kl atau naik 15,47 persen dibanding realisasi Februari sebesar 1.028.890 kl

BACA JUGA: Motivasi Pengusaha Perikanan Masih 20 Persen

Dengan demikian, konsumsi BBM bersubsidi sepanjang tiga bulan pertama 2011 ini sudah mencapai 9.683.965 klPerinciannya, Januari (3.260.225 kl), Februari (3.001.063 kl), dan Maret (3.442.677 kl)Peningkatan ini diperkirakan juga karena meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang disebut meningkat hampir 13 persen per tahunDalam tiga bulan pertama 2011 ini saja sudah ada tambahan 225.413 kendaraan atau mobil baru di Indonesia.

‘’Memang tidak ada aturan yang melarang orang migrasi ke premiumTapi kita harus sadar untuk berdisiplinKendaraan non subsidi khususnya plat hitam yang sudah pakai Pertamax, jangan beralih lagi ke premiumlah,’’ kata Hatta.

Sebelumnya, pengamat ekonomi Kurtubi memperkirakan beban subsidi bisa meningkat Rp120 triliun dalam APBNIni melihat dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang sudah mencapai level USD120 per barel atau lebih dari 50 persen patokan harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP) di kisaran US$80 per barelKondisi diperburuk dengan produksi lifting yang masih jauh dibawah target 970.000 barel per hari (bph).

‘’Memang tidak akan langsung naik, tapi harga minyak diperkirakan masih di atas USD100 per barelSaya perkirakan total subsidi BBM bisa tembus Rp120 triliun dari alokasi semula,’’ kata Kurtubi.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Izin Impor Gula Tak Diperpanjang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler