Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penyumbang Utama PDB

Jumat, 31 Mei 2019 – 01:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas konsumsi selama Ramadan hingga Lebaran akan menimbulkan transaksi ekonomi yang merata, baik di kota maupun di desa.

Pembayaran zakat juga akan menaikkan kemampuan konsumsi rumah tangga masyarakat miskin.

BACA JUGA: 232 Pemda Sudah Bayar THR PNS, Semoga Tidak Ada Lagi Kerusuhan

Dampaknya, aktivitas ekonomi dan konsumsi terjadi tak hanya oleh masyarakat dengan daya beli yang tinggi, tetapi juga dirasakan masyarakat yang daya belinya rendah.

”Sebenarnya Lebaran itu tidak hanya meningkatkan konsumsi, tetapi sebelumnya didahului dengan meningkatnya aktivitas produksi untuk mengantisipasi kenaikan demand. Ini terjadi di berbagai daerah sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terdorong dengan lebih baik,” papar ekonom DBS Indonesia Maysita Crystallin.

BACA JUGA: 232 Pemda Sudah Cairkan THR, Nilainya Rp 19 Triliun

BACA JUGA: Ekspor CPO Tumbuh, Tetapi Belum Maksimal

Menurut perempuan yang kerap disapa Sita itu, momentum Ramadan dan Lebaran harus dijaga dengan keamanan yang baik.

BACA JUGA: Industri Manufaktur Masih Melambat

Apalagi, konsumsi rumah tangga masih menjadi salah satu kekuatan utama penyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Kontribusi konsumsi rumah tangga yang biasanya lebih dari 50 persen setiap kuartal diyakini akan mencapai peak pertumbuhannya pada kuartal II ini.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, pemerintah berusaha menjaga momentum pertumbuhan dari aktivitas ekonomi pada saat Ramadan dan Lebaran.

Dia berharap tidak ada konsumsi yang tertahan karena faktor keamanan, inflasi, maupun hal lain yang memengaruhi daya beli.

”Karena di desa itu banyak pedagang, penjual makanan, penjual baju, yang juga berharap dagangannya dibeli konsumen. Kita tentu berharap ini bisa menjadi hal yang baik,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga agar inflasi terkendali.

Ekspektasi inflasi sejauh ini masih tetap terjaga meski beberapa komoditas juga mengalami kenaikan harga.

”Kami terus berkoordinasi agar momentum ini terjaga dan bisa mendorong pertumbuhan,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani. (ken/rin/c10/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Rumah Tangga Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler