KontraS Anggap TGPF Mesuji Mubazir

Selasa, 20 Desember 2011 – 19:01 WIB

JAKARTA - Koordinator Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengirimkan tim investigasi sendiri untuk mencari fakta yang terjadi dalam kasus dugaan pelanggaran HAM di MesujiTim dari KontraS itu untuk menindaklanjuti laporan warga yang mengadukan dugaan pembantaian warga dalam sengketa lahan antara warga dengan perusahaan perkebunan sawit.

‘’Kita coba turun ke lapangan meskipun butuh dua hari untuk sampai ke sana,’’ ujar Koordinator Kontras Haris Azhar kepada JPNN, Selasa (20/12).

Disebutkannya pula, sebenarnya tim dari Kontras telah turun ke lapangan sejak beberapa bulan lalu

BACA JUGA: 2012, Kasus-Kasus Korupsi Bakal Makin Panas

Langkah tersebut guna menindaklanjuti laporan peristiwa pembantaian di Sungai Sodong, Mesuji, Sumsel, April lalu
Namun selain faktor alam, kondisi keamanan  menyulitkan tim yang diturunkan ke lokasi.

‘’Kita coba ke sana tapi ngga sukses, susah aksesnya, kesusahan itu bukan faktor alam saja tapi faktor politik lokal juga

BACA JUGA: Yusril Tuding TGPF Timbulkan Ketidakjelasan

Ada faktor keamanan juga,’’ tambah Haris
Karena itu ia berharap tim yang diturunkannya kali ini dapat menemukan fakta-fakta di lapangan

BACA JUGA: KPK Fokus Periksa Saksi, Nunun Bisa Istirahat



Haris  juga menilai  pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Mesuji  yang diketuai Wamenkumham Denny Indrayana, sebagia sebuah hal yang hanya menghabiskan anggaran sajaSebab seharusnya jika memang menilai ada pelanggaran HAM, tim yang harus ditunjuk adalah Komnas HAM"Ini saatnya pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada Komnas HAM,’’ ujarnya.

Disebutkannya, Komnas HAM telah lima kali turun ke lokasi bentrokan itu dan menghasilkan sejumlah rekomendasiNamun hasil temuan itu Komnas HAM justru tak digubris pemerintahSebaliknya, pemerintah malah membentuk tim baru.

‘’Komnas HAM  itu pernah turun ke lapangan itu lima kali utuk kasus Mesuji iniArtinya Komnas HAM punya rekomendasiMestinya (pemerintah) tanya ke Komnas HAM rekomendasinya apa,’’ pungkasnya.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Kawasan Tanpa Rokok Tidak Jelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler