jpnn.com, JAKARTA - Konvensi Nasional Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Transportasi Darat dan Perkeretaapian di Hotel El Royale Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/11) terasa sangat istimewa.
Dari mulai Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Kunjung Masehat hingga pengamat transportasi Darmaningtyas, semua tampak asyik dan tetap fokus menyimak isu transportasi darat dan perkeretaapian.
BACA JUGA: Menaker Minta Industri Jasa Keamanan Terapkan SKKNI
Dengan menerapkan protokol kesehatan, sekitar 150 peserta konvensi terlihat serius.
Tim perumus, tim verifikator, Kemenaker, BNSP, para stakeholder, semua fokus membedah dan mencari solusi dari masalah transportasi darat dan perkeretaapian.
BACA JUGA: Kemenhub Hadirkan Laboratorium Uji Emisi Heavy Duty R49
Durasi enam jam terasa kurang. Namun, itu tak mengurangi niatan mulia untuk menciptakan kinerja dan performa yang lebih baik lagi.
“Ini sangat bermanfaat,” kata pengamat transportasi darat, Darmaningtyas.
BACA JUGA: Kemenhub Ajak Pemda Samakan Persepsi Soal Program Buy The Service Angkutan Perkotaan
Gaya para narasumber enak disimak. Penyampaiannya disampaikan runtut, sistematik, lugas dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana.
Topiknya pun jadi gampang dimengerti.
“Secara nasional, keberadaan standar kompetensi kerja sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan produk dan jasa dalam menghadapi era perdagangan bebas,” ujar Kepala BPSDM Perhubungan Kemenhub Sugihardjo.
Buat dia, kompetensi telah menjadi isu yang esensial.
Hampir setiap lini mensyaratkan kompetensi terhadap para pekerjanya.
“Kompetensi telah benar-benar diakui keberadaannya dan telah menjelma menjadi suatu kebutuhan yang mutlak dipenuhi,” katanya.
Kordinator kegiatan, Setia Hadi Pramudi membenarkan. Menurut dia, konvensi nasional ini merupakan rangkaian terakhir dalam urutan penyusunan SKKNI.
Ini sesuai dengan Permenaker. "PPPSDMPD secara konsisten dan berkelanjutan akan terus menyusun SKKNI transportasi darat dan perkeretaapian sesuai dengan perkembangan IPTEK yang kekinian,” katanya.
Saat ini, transportasi darat dan perkeretaapian masih sangat 'oke'. Demand-nya tinggi.
Dengan pengaturan yang baik, SDM yang tangguh, semua lini bisa bergerak. Industri bisa bergerak, jasa pun demikian.
Masyarakat juga bisa beraktivitas dengan leluasa.
Tujuan akhirnya, semua bertransformasi menjadi potential winners.
Ada SDM andal dan profesional yang tercipta. Keselamatan bagi pengguna jalan pun makin terjaga.
“Seluruh rangkaian kegiatan ini sebagai upaya dalam pemenuhan SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian yang kompeten dan berdaya saing global,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek