jpnn.com, SYDNEY - Australia akan menghabiskan USD 340 juta dolar atau setara Rp 4,8 triliun untuk meningkatkan kapabilitas pasukan khususnya. Gelontoran dana tersebut merupakan tahap awal dari rencana jangka panjang pertahanan Negeri Kanguru tersebut.
Investasi tersebut dikatakan sebagai respon terhadap berbagai insiden keamanan dalam negeri beberapa tahun terakhir. Termasuk, upaya Australia untuk mengimbangi kekuatan Tiongkok di kawasan Pasifik.
BACA JUGA: Diduduki Demonstran, Bandara Hong Kong Tutup
"Adalah kepentingan nasional Australia untuk memiliki Indo-Pasifik yang merdeka dan berdaulat di mana semua bangsa di bagian dunia ini dapat bergerak bebas sesuai dengan aturan hukum dan masing-masing negara tersebut demi mengejar kepentingan mereka," ujar Perdana Menteri Scott Morrison di Holsworthy Army, Sydney, Senin (12/8).
BACA JUGA: Situasi Memanas, Warga Hong Kong Eksodus ke Australia
BACA JUGA: Tiongkok dan Amerika Ikut Terseret Konflik Kashmir
Pemerintah mengatakan pengeluaran pertahanan Australia mencapai 2 persen dari PDB tahun fiskal yang berakhir pada Juni 2021. Hal tersebut diperkuat dengan data Bank Dunia yang menunjukkan pengeluaran militer Australia sebesar 1,89 persen dari PDB tahun 2018.
PM Morrison juga mengatakan bahwa peningkatan investasi merupakan tujuan Australia untuk fokus pada wilayah Indo-Pasifik seperti yang diuraikan dalam Buku Putih Pertahanan Australia yang dirilis tahun 2016. (rmol/jpnn)
BACA JUGA: Terus Melawan, Huawei Luncurkan HarmonyOS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakistan Ajak Tiongkok Keroyok India
Redaktur & Reporter : Adil