Koperasi Pemulung Berdaya Dipercaya Kelola Dana Layanan Pembiayaan Ekonomi Sirkular

Rabu, 14 Agustus 2024 – 13:43 WIB
Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan yang pada awal pendiriannya didampingi AQUA dipercaya menjadi salah satu penerima layanan dana lingkungan yang pertama dari pemerintah. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan yang pada awal pendiriannya didampingi AQUA dipercaya menjadi salah satu penerima layanan dana lingkungan yang pertama dari pemerintah.

Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tersebut kepada Ketua Koperasi Pemulung Berdaya Listiarsih di Festival Lingkungan Iklim Kehutanan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat, 9 Agustus 2024, dengan didampingi Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

BACA JUGA: Aqua Selalu Menjaga Kualitas Produknya Agar Memenuhi Standar Keamanan Pangan

Mengambil tema ‘10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas’, Festival LIKE 2 merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan).

Diselenggarakan mulai dari 8-11 Agustus 2024, Festival LIKE 2 merupakan bagian dari persiapan menuju COP ke-29 The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Baku, Azerbaijan, yang akan diadakan pada November 2024.

BACA JUGA: Aqua Pertegas Komitmen Inovasi Kemasan dan Optimalisasi Pengelolaan Sampah Plastik

Festival LIKE 2 diharapkan menjadi wadah untuk memperkenalkan beragam upaya yang telah dilakukan berbagai pihak di Indonesia dalam melestarikan lingkungan hidup, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dalam keterangan pers pada website Sekretariat Kabinet saat penyerahan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), serta Sertifikat Layanan Dana Lingkungan kepada perwakilan masyarakat di Festival LIKE 2, Jokowi menuturkan kalau lingkungan tidak bisa dijaga, lingkungan tidak terjaga, yang paling berpengaruh nanti adalah terhadap kualitas hidup, baik berupa sakit, berupa kekeringan, kemudian tekanan terhadap pangan.

BACA JUGA: Fakta Baru Kasus Video Porno Audrey Davis, Pemeran Pria dan Lokasi

"Itu saya kira yang harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan selain SK Hutan Sosial dan TORA, akan diserahkan juga dukungan kepada masyarakat dalam kerja aksi lingkungan berupa sertifikat dana layanan masyarakat dari BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup), bukan APBN, tetapi, dana yang berasal dari filantropi, dari bilateral kerja sama iklim seperti Norwegia, Jerman, dan juga multilateral seperti GCF, GEF, termasuk Bezos Earth Fund.

"Dana-dana seperti ini untuk aksi iklim, untuk Folu Net Sink, untuk aksi lingkungan, ekonomi sirkular, dan lain-lain yang terus berkembang dan akan dilanjutkan,” tuturnya.

BPDLH merupakan arahan Presiden guna mendukung kerja-kerja masyarakat untuk lingkungan yang perlu difasilitasi.

Sejumlah penerima manfaat di antaranya para penerima Kalpataru, sekolah Adiwiyata, perguruan tinggi, kelompok bank sampah, penggerak ekosistem ekonomi sirkular seperti Koperasi Pemulung Berdaya.

Layanan dana masyarakat untuk lingkungan dari BPDLH diproyeksikan dengan skala senilai 2.000-50.000 USD.

Pada tahun 2010, AQUA dan Danone Ecosystem mendorong pertumbuhan model bisnis sosial daur ulang sampah plastik dengan menghadirkan unit bisnis daur ulang atau dikenal sebagai recycling business unit (RBU).

Untuk mendukung program tersebut terdapat enam RBU yang tersebar di Bali, Lombok, Bandung dan Tangerang Selatan, semuanya bertugas untuk mengumpulkan atau membeli sampah botol plastik PET dari pemulung, membersihkan, mencuci dan mencacah, kemudian menjualnya sebagai bahan baku botol baru kepada pabrik pembuatan botol baru yang merupakan mitra bisnis AQUA.

Dalam perjalanannya untuk memastikan keberlanjutan RBU sekaligus memastikan nilai-nilai sosial terus terjaga dibentuklah Koperasi Pemulung Berdaya pada 2013.

Bergerak di bidang produksi cacahan daur ulang plastik dan simpan pinjam, koperasi ini juga menjadi lembaga yang menaungi unit bisnis daur ulang.

Sejak berada di bawah naungan Koperasi Pemulung Berdaya unit bisnis daur ulang terus berkembang, dimulai hanya satu unit bisnis di Tangerang Selatan, hingga saat ini telah memiliki empat unit bisnis daur ulang satelit di Gunung Sindur, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Labuan Bajo. Pada 2023, seluruh unit bisnis berhasil mengumpulkan lebih dari 2 ribu ton sampah botol PET.

Lebih lanjut, unit bisnis daur ulang juga terus bertumbuh dengan mulai melakukan jual beli kemasan, karton, kertas, aluminium, besi, kaleng, plastik pp serta gelas. Dengan jaringan bisnis yang terus berkembang, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki omzet hingga 20 milyar per tahun pada 2023.

Saat ini, Koperasi Pemulung Berdaya memiliki 91 anggota di mana semuanya adalah karyawan RBU yang mendapatkan gaji serta BPJS karyawan.

Selain itu, seluruh karyawan yang juga anggota koperasi juga mendapatkan manfaat lain seperti SHU (sisa hasil usaha), melakukan simpan pinjam serta bantuan sembako setiap Hari Raya Idulfitri, termasuk mendapatkan vaksin pada masa pandemi COVID-19.

“Kami turut bangga dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Koperasi Pemulung Berdaya. Awalnya, Koperasi Pemulung Berdaya merupakan mitra binaan AQUA dalam upaya pengelolaan sampah plastik. Saat ini, kerja sama Koperasi Pemulung Berdaya dengan AQUA masih terus berlanjut," kata Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo.

"Koperasi Pemulung Berdaya mensuplai recycle PET (rPET) untuk digunakan menjadi kemasan botol baru AQUA. Di AQUA, kami tidak hanya berfokus pada menyediakan air minum sehat dan berkualitas, tetapi juga pada bagaimana produk kami dapat menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan sampah plastik. Melalui inisiatif #BijakBerplastik, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan yang berdampak positif bagi lingkungan dan berkelanjutan,” kata Karyanto.

Ketua Koperasi Pemulung Berdaya Listiarsih menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan pemerintah.

“Pemulung memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah, namun sering kali terpinggirkan. Untuk itu, dana layanan pembiayaan ekonomi sirkular yang dipercayakan akan kami gunakan untuk mengembangkan koperasi. Dengan demikian, para pemulung yang telah menjadi anggota koperasi bisa merasakan manfaatnya dan semakin berdaya dalam meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.

AQUA terus mendorong perekonomian sirkular melalui inisiatif #BijakBerplastik yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu menangani permasalahan sampah, khususnya sampah plastik.

Selain Koperasi Pemulung Berdaya, sejumlah daerah wilayah binaan AQUA seperti Kampung Iklim Kelurahan Banjar Sugihan, Tandas, Surabaya dan Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali meraih penghargaan pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim) dari KLHK.

Lebih lanjut, salah satu mitra AQUA dalam project Bank Sampah Induk di Daerah Wisata, yaitu Kabupaten Toba, Febriyanti S.R, CEO Bank Sampah Bersinar Kab. Bandung, Jawa Barat juga menerima penghargaan Tokoh Inspiratif dalam Pengurangan Sampah Nasional kategori Komunitas Mitra KLHK pada malam penghargaan KLHK.

“Berbagai apresiasi pemerintah bagi sejumlah mitra kami menunjukkan bahwa kami telah berada di jalur yang tepat dalam menjalankan misi kami untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, melalui aksi nyata #BijakBerplastik,” kata Karyanto. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Info Terbaru dari Polisi soal Kasus Video Porno Mirip Anak Figur Publik


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler