Korban Aksi Malinda Diduga Malu Lapor ke Polisi

Kamis, 31 Maret 2011 – 17:17 WIB

JAKARTA — Mabes Polri hingga kini terus mengembangkan dugaan penggelapan dana nasabah Citibank yang diduga dilakukan Inong Melinda alias Malinda DeeNamun menurut polisi, hingga saat ini baru tiga nasabah yang melapor dirugikan oleh ulah Melinda

BACA JUGA: Belum Ada Parpol Mendaftar di Kemenkumham



Namun dari hasil penyelidikan diketahui jumlah nasabah yang diporoti uangnya oleh perempuan berusia sekitar 47 tahun itu masih banyak lagi
"Baru tiga yang ketahuan, masih banyak lagi yang belum melapor karena mereka nasabah prestige (bergengsi) jadi malu

BACA JUGA: Polisi Lepaskan Kaki Tangan Malinda

Tapi kan bank menjamin akan mengganti dana tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Kamis (31/3).

Anton menjelaskan, nasabah Citibank yang menjadi target Melinda rata-rata nasabah kelas kakap
Malinda pun menggunakan kuasa dan kemampuannya untuk memberikan pelayanan plus-plus kepada calon korban guna memuluskan niat bulusnya itu.

"Nasabah itu kenal baik, percaya

BACA JUGA: Organisasi Tunggal Advokat Dinilai Langgar HAM

Terkadang ketemu di ruangan khusus dalam bank, jadi dilayani enak, nyamanMisalnya dia ambil uang sekian, nasabah hanya tanda tangan di blangko kosongSelebihnya bisa dia pakai lagi," kata Anton.

Selain modus itu, banyak juga cara lain yang digunakan Melinda untuk menggasak dana nasabah ituYang jelas, dana dari nasabah diendapkan ke rekening lain, sebelum akhirnya di tampung ke rekening perusahaan milik MalindaSementara uang nasabah itu diganti dengan uang korban berikutnya sehingga korban merasa tidak dijahili.

"Jadi teller yang bantu, ke bank lain, perusahaan lain, diendapkan dulu baru masuk ke perusahaan milik diaTapi perusahaan itu atas nama orang lain, tapi milik dia," jelas Anton.

Karenanya korban-korban Melinda hampir tak merasa diambil uangnya mengingat mereka nasabah kakap yang menyetorkan uangnya dalam jumlah besar pulaSelain itu, aksi yang dilakukan Melinda ini terbilang rapi dan sulit terdeteksi.

"Prioritas (nasabah besar) itu diambil Rp 2 miliar juga ngga ketahuan, uangnya banyakSaya yakin masih banyak korban lagi tapi ngga mau melapor," tambahnya.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Sesmenko Bantah Keterlibatan Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler