jpnn.com, MAGETAN - Beberapa korban gempa Sigi asal Kabupaten Magetan, terpaksa pulang kampung karena masih trauma atas bencana besar yang terjadi.
Sebagian dari mereka yang masih usia sekolah, terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena tidak ada biaya.
BACA JUGA: Mari Kita Doakan Usaha Ibu Juminiati Ini Lancar
Korban gempa sebanyak 11 orang ini kini tinggal bersama orang tuanya, Saeran dan Sumiati.
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan kedua orang tuanya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
BACA JUGA: Kolekte 5.000 Umat Katolik Pesparani Disumbangkan ke Sulteng
Bahkan, korban gempa bernama Bima Gabril Nuryanto (17), tidak bisa melanjutkan ke sekolah di SMK di Kabupaten Magetan, karena terkendala biaya transportasi.
Menurut Gabril, sejak 1 bulan pulang ke kampung halaman dia tidak bisa sekolah kembali.
BACA JUGA: Ini Data Terbaru Jumlah Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng
"Saya hanya berharap kepada pemerintah setempat untuk bisa membantu agar bisa melanjutkan sekolah kembali," tuturnya.
Ibu kandungnya, Inggrid Purwati, juga tidak bisa bebruat banyak, karena sejak mengungsi dia belum bekerja.
Tidak ada harta benda yang bisa dia bawa, setelah rumanya hancur tak tersisa. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 2.113 Korban Meninggal Akibat Gempa Sulteng
Redaktur & Reporter : Natalia