jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas pengaduan Perkumpulan Peternak Lebah Klanceng Nasional (PPLKN), mitra PT Mahakarya Berkah Madani (MBM).
Peternak yang tergabung dalam PPLKN mengadu ke Komisi III DPR dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang dipimpin Ahmad Sahroni, Kamis (16/3).
BACA JUGA: Guru SMK Pengkritik Ridwan Kamil Tidak Mencaci, Reaksi Kang Emil Berlebihan
Forum itu membahas dugaan penyelewengan dana bagi hasil panen para mitra oleh PT MBM sejak beberapa bulan lalu.
Para bahkan nasabah sudah melaporkan dugaan penyelewengan dana oleh perusahaan yang memiliki sekitar 18.000 mitra itu kepada polisi
BACA JUGA: Kasus Robot Trading ATG, Tersangka Raymond Enovan Meraup Keuntungan Fantastis
Salah seorang perwakilan PPLKN Hero mengatakan pihak PT MBM diduga menimbulkan berupaya memunculkan kesan bahwa uang perusahaan telah habis demi menghindari kewajiban kepada para mitra.
Hero mengeklaim bahwa PPLKN sudah mengumpulkan data bahwa perusahaan itu telah menarik dana Rp 50 miliar dari sebuah bank untuk menguatkan kesan tersebut.
BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Bareskrim Jaga Ketersediaan Pangan Menjelang Ramadan
"Jadi, ada skenario ketika PT MBM mengajukan pailit, terlihat kasnya benar kosong," ujar Hero saat RDPU sebagaimana siaran pers Komisi III DPR.
Setelah mendengar penjelasan PPLKN, Sahroni selaku pimpinan mengatakan akan meminta atensi Kapolri untuk memerintahkan jajarannya mengusut kasus tersebut.
"Kami tentu akan teruskan ini kepada Pak Kapolri, karena terlihat dari laporan bapak, bahwa terjadi kemacetan bagi hasil yang terjadi dalam kurun waktu belakangan ini," ujarnya.
Legislator Fraksi Partai Nasdem itu bahkan menduga terdapat indikasi investasi bodong terkait bisnis lebah klanceng tersebut.
"Jadi, kami menduga investasi bodong ini mirip dengan skema robot trading, tetapi menggunakan lebah,” lanjut Sahroni.
Sejumlah anggota Komisi III DPR RI dalam forum itu juga meminta pimpinan melakukan pengawalan kasus tersebut di Bareskrim Polri, karena korban tersebar di banyak daerah.
"Bapak ibu bisa percayakan kasus ini kepada kami (Komisi III. red). Kami akan pastikan bersurat langsung kepada Pak Kapolri terkait pengusutan kasus ini," kata Sahroni.
Dia juga akan menyampaikan langsung masalah itu kepada Kapolri dalam rapat kerja 12 April mendatang. "Nah, teman-teman (PPLKN) bisa hadir untuk saksikan," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Sahroni juga mengingatkan masyarakat berhati-hati terhadap skema-skema investasi bodong agar ke depan tidak ada lagi yang menjadi korban.
"Masyarakat juga harus belajar dan lebih berhati-hati lagi terhadap skema-skema investasi bodong seperti ini. Karena sekarang wujudnya ini beragam, mau itu robot trading, lebah, dan lain sebagainya," kata Ahmad Sahroni.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru SMK Pengkritik Ridwan Kamil Dipecat, Kang Emil Berkata Begini
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam