Korban Kudatuli Pilih Dukung Prabowo-Hatta

Senin, 07 Juli 2014 – 21:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah korban kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) menyatakan dukungan mereka kepada calon presiden (capres) Prabowo Subiantoi. Mereka percaya Prabowo adalah orang yang tepat untuk menuntaskan kasus berdarah yang terjadi pada hari Sabtu, 27 Juli 1996 itu.

Kelompok yang menamakan diri Gerakan Pemuda 27 Juli 1996 (GP-27 Jul '96) ini merasa kecewa karena PDI Perjuangan terutama ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri sudah mengabaikan penyelesaian Kudatuli. Karenanya, mereka tidak mau mendukung pasangan calon yang diusung PDIP, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Istana Tampik Prabowo Pernah Gebuki SBY

"Daripada sakit hati terus, ya kita mendukung Prabowo," kata Ketua GP-27 Jul '96, Agus Siswantoro ketika dihubungi di Jakarta, Senin (7/7).

Apalagi, lanjutnya, pasangan Jokowi-JK juga didukung oleh Ketua Umum PKPI, Sutiyoso. Menurut Agus, sebagai Pangdam Jaya ketika Kudatuli terjadi, Sutiyoso sangat layak untuk dicurigai terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.

BACA JUGA: Hasyim Muzadi Kaget Fitnah Hampiri Jokowi Saat di Tanah Suci

Bahkan, tambahnya lagi, Sutiyoso sebenarnya sudah layak menjadi tersangka. "Ini malah jadi tim suksesnya Jokowi-JK," ujar Agus.

Lebih lanjut mengenai penyelesaian Kudatuli, Agus mengatakan bahwa kelompoknya masih terus memperjuangkannya. Namun ia merasa ada keengganan dari pihak aparat penegak hukum untuk melakukannya.

BACA JUGA: Desak Priyo Beri Klarifikasi soal Insiden Madiun

"Kami sudah bolak balik demo. Katanya berkas sudah dilimpahkan ke Kejagung, kita datangi. Dan peristiwa 27 Juli itu ada sembilan berkas. Kejagung bilang ada kekurangan berkas dari Mabes (Polri, red). Jadi di-pingpong," tandasnya.

Untuk diketahui, Kudatuli adalah peristiwa penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) yang dibantu oleh aparat dari kepolisian dan TNI.

Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Tercatat lima orang tewas, ratusan luka-luka serta beberapa kendaraan dan gedung terbakar akibat peristiwa tersebut.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilpres, Polri-TNI Pertebal Pengamanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler