BACA JUGA: Jagal Bosnia Dijerat dengan 11 Dakwaan
Pemerintah Jerman melaporkan bahwa dalam waktu 24 jam jumlah korban yang terkapar di rumah sakit akibat bakteri mematikan itu bertambah sekitar 100 orang"Kami terus bekerja keras guna melacak sumber bakteri mematikan tersebut," kata Menteri Pertanian Jerman Ilse Aigner dalam pernyataannya.
Pertambahan korban dalam sehari tersebut membuat pemerintahan Kanselir Angela Merkel kewalahan
BACA JUGA: Jundi: Mubarak Disiapkan Lari ke Israel
Apalagi, sebagian besar korban berada dalam kondisi seriusBACA JUGA: Korban Mentimun Maut di Eropa Bertambah
Itu sebabnya pemerintah Jerman minta para pejabat kesehatan memperketat pengawasan.Dalam banyak kasus, bakteri Ecoli seperti ditemukan dalam mentimun asal Spanyol tersebut hanya menyebabkan gangguan pencernaan ringan seperti diareTetapi, kali ini bakteri tersebut sampai menimbulkan perdarahan usus (Enterohaemorrhagic EColi atau EHEC) dan gangguan ginjal serius (hemolytic uremic syndrome atau HUS).
"Tim riset pemerintah sudah melakukan ratusan tes untuk menelusuri penyebab wabah mematikan tersebutSebagian besar pasien yang terinfeksi Ecoli itu rata-rata mengonsumsi mentimun, tomat, dan selada dari kawasan utara Jerman," papar Aigner dalam siaran televisi nasionalKarena itu, pemerintah segera melacak asal muasal tiga jenis sayuran tersebut.
Lembaga kesehatan nasional Jerman, Institut Robert Koch, menyebut bahwa kemarin sudah 470 orang yang dirawat karena HUSSehari sebelumnya, sekitar 373 orang dirawat karena sindroma tersebutPadahal, maksimal ada 50-60 kasus HUS di Jerman setiap tahunSelain itu, sampai kemarin ada 1.064 kasus tambahan EHEC di Jerman sejak awal MeiPadahal, sehari sebelumnya tercatat 796 kasus.
Pemerintah Jerman sempat menduga bakteri Ecoli itu berasal dari SpanyolPasalnya, mereka banyak mengimpor mentimun dari sanaNamun, karena jalur yang dilintasi mentimun asal Spanyol cukup panjang, pemerintah Jerman juga mencurigai Belanda dan DenmarkTetapi, serangkaian tes yang sudah dilakukan membuktikan bahwa mentimun asal Spanyol bebas dari bakteri mematikan tersebut.
Selain di Jerman, wabah Ecoli merebak pada sedikitnya delapan negara Eropa lainnyaKemarin Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus EHEC dijumpai pula di Austria, Denmark, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris"Ini merupakan kasus yang luar biasaSebelumnya, wabah Ecoli jarang menjangkiti Eropa," ujar Robert Tauxe, pakar penyakit akibat makanan pada Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, reaksi tajam muncul dari pemerintah SpanyolMereka berencana menggugat Kota Hamburg di Jerman yang kali pertama menuding negara mereka sebagai penyebab merebaknya wabah Ecoli di Eropa"Kami belum menarik ancaman untuk melaporkan pemerintah yang telah merusak citra kami dengan meragukan kualitas produk yang kami ekspor," tegas Wakil Perdana Menteri (PM) Spanyol Alfredo Perez Rubalcaba(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman yang Pertama Stop Energi Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi