Korban Pencabulan di Surabaya, Pendiam di Sekolah, Centil di Kampung

Sabtu, 14 Mei 2016 – 09:21 WIB
Sejumlah pelaku pencabulan siswa SMP dihiadirkan saat gelar perkara untuk dimintai keterangan di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (12/5). Dari Delapan pelaku lima merupakan siswa SMP dan tiga masih duduk dibangku SD. Foto: Ahmad Khusaini /Jawapos

jpnn.com - BUNGA (nama samaran), korban pencabulan oleh delapan tersangka di bawah umur  di daerah Kalibokor Kencana, Surabaya, dikenal pendiam di sekolah. Tapi dia terlihat nakal di lingkungan rumahnya. 

Dia justru banyak bergaul dengan teman-teman pria dibandingkan perempuan.

BACA JUGA: Ritual Pati Nyawa Adat Dayak, Sesaji-sesaji Itu...

Bersekolah di salah satu SMP swasta di daerah Ngagel, Bunga cenderung menjadi siswi yang cuek di kelasnya. Bahkan, hasil penelusuran Jawa Pos kemarin (13/5), korban jarang bergaul dengan teman-teman sekelasnya. 

Dia lebih memilih beberapa teman di kelas yang berbeda dengannya. ''Sering datang ke kelas lain, teman-temannya ada disana semua,'' ujar seorang teman sekelas Bunga kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: Anggap Mayat sebagai Teman, Pernah Dengar Suara Lonceng...Horor

Bunga juga dikenal pemalas. Segala tugas dan PR yang diberikan gurunya tidak pernah dikerjakannya. Hal ini diungkapkan oleh walikelas Bunga. Dia mengatakan jengkel dengan rasa malas yang dimiliki Bunga. 

Padahal, sudah beberapa kali nenek Bunga dipanggil ke sekolah karena kebiasaannya ini. ''Tapi tetap saja, dia tidak pernah nggarap PR,'' ujar Wali Kelas.

BACA JUGA: Salut, ini Cara Kreatif Pak Kasatlantas Lahirkan Generasi Ancita

Sang Wali Kelas juga mengatakan untuk masalah berdandan, Bunga terlihat lebih 'mencolok' dibandingkan teman-teman lainnya. Dia kerap memakai bedak yang berlebihan di wajah. Hasilnya, penampilan Bunga sehari-hari bisa dikatakan menor.

Lucunya, menurut penuturan Wali Kelas bedak yang digunakan Bunga adalah bedak bayi, bukan bedak untuk make-up pada umumnya. 

''Saya pernah menegur, saya tanya pakai bedak apa kok putih sekali. Eh dia menunjukkan bedak bayi,'' ujar Sang Guru lantas tertawa.

Namun, Wali Kelasnya mengaku tidak terlalu mengenal dengan 8 tersangka yang menyetubuhi muridnya tersebut. Hanya pelaku utama, AS, yang memang bersekolah di sekolah yang sama dengan Bunga. 

Bedanya, AS sudah menginjak kelas 3, sedangkan Bunga masih kelas 1. ''Saya pernah tahu dia (Tersangka, AS, RED), tapi tidak mengerti kalau perilakunya seperti itu. Di sekolah tidak ada hubungan yang mencolok dengan Bunga,'' terangnya saat ditemui Jawa Pos kemarin.

Keterangan pihak sekolah justru berbanding terbalik dengan keseharian Bunga di lingkungannya. Di rumahnya daerah Kalibokor Kencana, Bunga dikenal 'centil'. Hidup berdua dengan sang nenek, Bunga kerap kali keluar bermain dengan pria dibandingkan perempuan. 

Rumahnya yang tepat berada dibelakang kediaman AS, membuat Bunga terlihat sering keluar bersama tersangka utama itu.

Hal ini diungkapkan oleh ayah dari salah satu tersangka pencabulan berinisal HM. Kepada Jawa Pos, dia mengatakan Bunga sering terlihat bersama AS. Bunga juga lebih memilih bermain dengan teman-teman pria lainnya, seperti sepak bola dan cangkruk.

''Rumahnya dekat, pokoknya kemana-mana Bunga itu selalu sama AS dan teman-teman cowok lainnya,'' ujarnya.

Saat ditanyai perihal ibu Bunga yang mantan PSK, Ayah tersangka HM memilih bungkam. Dia hanya mengatakan dari kecil Bunga memang tinggal bersama sang nenek. Sepengetahuannya, ayah dan ibu Bunga cerai. 

''Saya tahunya cuman orang tuanya cerai, itu saja. Tentang mantan PSK atau tidak saya tidak mau menjawab,'' bebernya.

Salah seorang tetangga Bunga yang tidak mau disebut namanya juga memiliki pengakuan serupa. Sudah sejak lama warga mengetahui karakter Bunga yang centil.

Bahkan juga sudah banyak warga yang memberi nasehat tapi tetap tidak digubris.

”Pernah diingatkan gaya jalannya yang endel. Tapi malah marah, memang dia berani sama orang yang lebih tua,” cetusnya.

Warga sendiri tidak pernah sampai menegur nenek Bunga. Sebab mereka tidak ingin mempunyai masalah dengan orang lain. Paling banter, tetangga Bunga hanya rasan-rasan. Selain itum warga sekitar sebenarnya juga merasa iba dengan keluarga Bunga.

BACA: MIRIS! Bocah Cilik Itu Akhirnya Ketagihan Dicabuli Geng SD-SMP

Sejak kecil, dia tidak mengenal sosok ayah. Ibunya pun cuek. ”Mau ngingatkan neneknya itu juga kasihan,” tambahnya. (rid/did)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yani Sakit tak Ada Dokter, Ridwan Kamil Menitikkan Air Mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler