jpnn.com - LUWUK - Kondisi Shandy Piri, warga Kelurahan Luwuk, yang menjadi korban penganiayaan dalam penyerangan yang dilakukan sejumlah pemuda hingga kemarin (4/1) masih kritis.
Meski telah mendapatkan perawatan selama 4 hari di rumah sakit, Shandy mengaku setiap kali ia membuang ludah selalu saja disertai gumpalan darah.
BACA JUGA: BBM Turun, Organda Ogah Turunkan Tarif Angkot
"Sampai sekarang setiap saya buang ludah selalu ada darah," ungkap Shandy sembari menunjuk ludahnya yang masih terlihat gumpalan darah.
Dia mengaku saat kejadian dirinya tidak menyangka akan menjadi korban penganiayaan. Terlebih lagi ketika dirinya telah sempoyongan karena kena pukulan balok kayu dan pot bunga, masih saja ia diseret hingga mengalami luka di bagian belakang.
BACA JUGA: PNS Bolos Disanksi Tunjangan Dipotong
Bahkan, setelah diseret sekira 100 meter, Shandy masih juga dihujani pukulan. Olehnya, Shandy mendesak pihak kepolisian dapat berlaku adil dengan memproses para pelaku tanpa pandang bulu.
Sayangnya, Kapolres Banggai AKBP Dulfi Muis saat dikonfirmasi via telepon seluler terkait kasus tersebut tidak menjawab teleponnya.(van/jpnn)
BACA JUGA: Jalan Provinsi Ambles, Warga Diminta Waspada
BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk Muatan Jeruk Hantam Bus, Satu Tewas
Redaktur : Tim Redaksi