jpnn.com, PALEMBANG - Tim Basarnas Palembang akhirnya menemukan tiga korban kecelakaan kapal cepat (speedboat) bernama Rahendi Putra dan Lima Saudara.
Dari pencarian selama tiga hari itu, baru tiga orang yang ditemukan dalam kondisi tidak lagi bernyawa. Sedangkan satu lagi masih terus dalam pencarian.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Progres Palembang Kalahkan Olimpiade 2016
Ketiga korban Suparman (28), Hj Zubaidah (43) dan H Abdul Hamid (48). Semua ditemukan di perairan Sungai Musi oleh tim Basarnas Palembang.
Untuk kedua korban Suparman (28) dan Hj Zubaidah (43) ditemukan pada Kamis (31/5) sekitar pukul 21.35 Wib tak jauh dari lokasi terjadinya tabrakan.
BACA JUGA: Speedboat Tabrakan di Kawasan BKB, Dua Tewas, 29 Selamat
Sedangkan korban H Abdul Hamid (48) di temukan Jumat (1/5) sekitar pukul 07.03 Wib. Kejadiannya Rabu (30/5) sekitar pukul 09.30 WIB di perairan Sungai Musi, tak jauh dari Jembatan Ampera dan dermaga Benteng Kuto Besak (BKB).
Speedboat 200 PK merk “Rahendri Putra” yang diserangi Rahmat Herdiandyah (29), warga Air Sugihan, Banyuasin, dan dikerneti Irfan (26) dan Mesah (27), bertabrakan dengan speedboat 40 PK merk “Lima Saudara”.
BACA JUGA: Pamen Polri Ditemukan Tanpa Busana di Kamar Hotel
“Di hari kedua pencarian kita menemukan dua korban yakni Suparman dan Hj Zubaidah, dan kedua korban langsung di evakuasi ke RS Bhayangkara,” kata Kepala Kantor dan Pencarian Pertolongan Palembang Toto Mulyono SE.
Dikatakan Toto , setelah menemukan dua korban, pencarian pun dihentikan dan dilanjutkan di pagi harinya, Jumat (1/5) di mulai pukul 06.30 Wib. Pencarian dilakukan ke arah timur dan barat. Dan sekitar pukul 07.03 Wib, korban H Abdul Hamid ditemukan di Pulau Borang Banyuasin sekitar radius 20 km. “Korban juga langsung di evakuasi ke RS Bhayangkara ,” katanya.
Sementara itu, Humas Basarnas Palembang Rio Taufan mengatakan di hari ke empat, masih dilakukan pencarian untuk korban Hanifah (23) . Hanifah merupakan sepupu dari almarhum Suparman. “Hingga saat ini , korban Hanifah masih belum ditemukan dan pencarian terus dilakukan ,” pungkasnya.
Hanya informasi, kejadian bermula saat speedboat “Lima Saudara” berpenumpang 6 orang, bertolak dari dermaga belakang Bekang DAM II/Sriwijaya atau dekat J-Co, hendak menuju Pemulutan, Ogan Ilir. Ada pun 6 penumpang speedboat “Lima Saudara” merupakan perawat yang hendak menuju Puskesmas Sungai Lebung yang ada di Pemulutan. Keenamnya masing-masing bernama Murni (36), Febri (32), Ita (32), Eka (31), Minarni (31), dan Maya (26).
Nah, ditengah kondisi pandangan terbatas karena hujan, arus deras dan bergelomban, serta lalu lintas peraiaran yang ramai, speeeboat Lima Saudara, melaju cukup kencang. Saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), ternyata ada speedboat Rahendri Putra berpenumpang 28 orang, yang juga melaju kencang.
Diketahui, speedboat Rahendri Putra ini sebelumnya bertolak dari Jalur 14, Muara Sujian, Banyuasin. Sebelum kejadian, speedboat Rahendri Putra menurunkan 5 penumpang. Empat di dermaga Pasar 16. Lalu, menurunkan satu penumpang lagi di dermaga 10 Ulu. Selanjutnya, akan menuju dermaga dekat Bekang DAM II/Sriwijaya. Saat di TKP, kedua serang sama-sama kaget dan saling berusaha menghindar dengan cara berbelok tajam.
Namun, buritan kiri speedboat Lima Saudara, tetap tertabrak. Akibatnya, kedua speedboat terbalik. Sejumlah speedboat yang berada tak jauh dari TKP, langsung memberi pertolongan. Semua penumpang speedboat Lima Saudara yang semuanya perawat dan serangnya berhasil diselamatkan. (wly/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Opening Ceremony Asian Games di Palembang Lebih Santai
Redaktur & Reporter : Budi