Mbah Petruk Ngamuk Ribuan Warga Ngungsi

Letusan Lebih Besar Dibanding 2006

Selasa, 26 Oktober 2010 – 22:22 WIB

GUNUNG Merapi akhirnya menunjukkan amarahnyaTepat pukul 17.02 hari ini, Merapi meletus

BACA JUGA: Komisi IX DPR Kunker ke Sumbar

Semburan awan panas atau yang lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel, langsung membumbung setinggi 1,5 Km


Dilansir Radar Jogja, ada ribuan pengungsi setelah salah satu gunung api teraktif di dunia itu memuntahkan material panas

BACA JUGA: MK Segera Putus Pilkada Lamteng

Ada ribuan pengungsi yang saat ini panik turun dari kampung-kampung yang berada di punggung dan kaki Merapi


Penduduk Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Sri Mulyani yang menyaksikan letusan Merapi mengungkapkan, sempat terlihat pijaran merah menyembur dan membumbung dari kawah Merapi dengan disertai beberapa kali suara letusan

BACA JUGA: Tsunami Datang, Ratusan Warga Mentawai Hilang

Akibatnya, angin yang berhembus dari selatan Gunung Merapi membawa abu vulkanik ke arah utara.  "Hujan debu semakin pekat," ujar Sri Mulyati.

Menurutnya, letusan kali ini  merupakan yang terbesar yang pernah dilihatnyaLetusan terakhir Merapi pada tahun 2006 silam"Biasanya warga di sini relatif tenang, tapi untuk letusan kali ini warga jadi panik," ujar Sri Mulyati yang ikut meninggalkan rumah menuju barak pengungsian di lapangan Kecamatan Selo, bersama warga lainnya

Namun, hanya sekitar dua jam, warga Selo sebagian besar sudah balik lagi ke rumahnya masing-masingWarga yang bermukim di antara Gunung Merbabu dan Merapi itu meyakini mereka tetap bakal selamatIsyarat bahaya dari Mbah Petruk belum diterimaMbah Petruk merupakan legenda mistik yang cukup merakyat di kawasan MerapiBagi sebagian besar warga, "Si Embah" adalah penguasa Merapi.

Hujan abu juga mengguyur sebelah utara Merapi seperi di Kecamatan Muntilan dan  Mertoyudan di Kabupaten MagelangTak hanya hujan abu, pasir vulkanik juga  pun ikut terbawaBerdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah yang termasuk rawan bencana adalah Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Pakem, dan Kecamatan Turi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Kecamatan Cangkringan terdiri dari tiga desa yakni Desa Kepuharjo menampung 2.584 penduduk, 557 di antaranya kelompok rentanDesa Umbulharjo berpenghuni 2.521 penduduk 487 di antaranya kelompok rentanDesa Glagaharjo menampung 1.401 penduduk, 504 merupakan kelompok rentan.

Sementara itu Kecamatan Pakem memiliki dua desa yakni desa Hargobinangun yang berpenduduk 4.569 jiwa, dan Desa Purwobinangun yang dihuni 2.302 jiwaAdapun Kecamatan Turi terdiri dari dua desa, yaitu Desa Girikerto yang menampung 2.591 jiwa dan Desa Wonokerto yang berpenduduk 2.218 jiwa

Gunung Merapi diyakini para ahli pertama kali menunjukkan aktifitas-nya pada tahun 1006Dilanjutkan tahun 1786,1822,1872 dan 1930Letusan-letusan kecil terjadi antara 2-3 tahun, 10-15 tahun dan paling lama pernah tak menunjukkan reaksi selama hampir 70 tahun.

Letusan besar pada tahun 1006 bahkan disebut-sebut pernah membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abuDiperkirakan, letusan tersebut juga menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa TimurSementara letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang(afz/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Cekal Gubernur Kalsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler