Korem-Polda Lampung Batasi Pergerakan NII

Jumat, 10 Juni 2011 – 03:51 WIB

BANDARLAMPUNG - Korem 043 Gatam dan Polda Lampung terus berupaya membatasi pergerakan NII LampungSebab, kota yang dikenal bumi ruwa jurai masuk dalam daftar dapur kegiatan NII

BACA JUGA: Usir Perambah Hutan, Bakar 150 Gubuk



”Lampung, Jogjakarta, dan Solo adalah dapur kegiatan mereka karena tiga wilayah ini dekat dengan ibu kota
Nah, action-nya baru di Jakarta,” beber Komandan Korem 043 Gatam Kolonel Infanteri Joni Supriyanto ketika berkunjung ke Graha Pena Lampung (Group JPNN)

BACA JUGA: Pemilukada Pekanbaru Digugat ke MK



Cara yang paling bagus dalam menghadapi NII menurut dia adalah dengan memutus mata rantainya
Dan, ini perlu bantuan semua pihak

BACA JUGA: SWB Siapkan 1500 Kamar Hotel

Karenanya dia mengajak seluruh masyarakat Lampung sama-sama mewaspadai pergerakan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayahnya masing-masing.

”Saya ucapkan terimakasih kepada pers karena dengan pemberitaan yang terus-menerus, pasti akan menimbulkan kewaspadaan masyarakat mengenai golongan masyarakat kita yang salahSaya juga yakin, pers tidak menginginkan NII ada di negara kita,” ujarnya.

Alumnus AKMIL tahun 1986 ini menggolongkan, permasalahan NII yang berkembang kini sudah menjadi problem bangsa, karenanya harus disikapi secara bersama-samaBukan hanya aparat penegak hukum, tetapi partisipasi masyarakat juga diperlukan dalam meng-counter pergerakan NII di negara Indonesia.

Mantan Pabandya-2/Jianbang Spanbujuk Soirdok Kodiklat TNI AD ini menilai, NII sebenarnya hanya permasalahan yang baru muncul ke permukaanDia menyakini masih ada lagi organisasi sejenis NII lainnya yang juga nantinya ikut menjadi masalah bangsaKarena itu, penyikapan terhadap NII harus dilakukan mulai sekarang.

Perwira menengah TNI-AD ini menjabarkan, metode yang dipakai oleh NII untuk merekrut anggota baru adalah dengan propaganda yakni membandingkan kepemimpinan di era orde lama, baru, dan reformasi”Masyarakat kan banyak yang kecewa dengan era-era tersebutMaka dari itu, NII memanfaatkan kekecewaan itu dengan menawarkan, bagaimana jika NKRI dirubah menjadi NII,” paparnya.

Lebih jauh, Danrem memaparkan, permasalahan NII mudah bergerak di masyarakat, juga dikarenakan adanya penurunan nilai dan rasa nasionalisme pada berbagai lapisan masyarakat, termasuk golongan pelajar”Kalau di negara Amerika itu, mau ada even apa pun, jika warga negaranya mendengar lagu kebangsaannya, pasti dengan bangga mereka memegang dadanya, atau memberikan hormat serta mendengarkannya secara khidmatBeda sekali dengan kita, saat lagu Indonesia Raya berkumandang, ada yang hilir mudik atau melakukan kegiatan lainnyaContoh itu saya temukan ketika baru-baru ini menghadiri acara lomba drumband di salah satu kabupaten,” sesalnya.

Danrem menambahkan, NII juga bisa terus bergerak bebas karena ada missing link peranan Rukun Tetangga (RT), Kepala Kampung, Lurah atau Camat dalam mewaspadai pergerakan NII di wilayahnya masing-masing”Karena itu, agar masyarakat kita terus sadar, kami mengharapkan, peranan Pers termasuk juga Radar Lampung untuk terus menginformasikan mengenai berita-berita terkait NII, tujuannya agar masyarakat bisa lebih tahu mengenai NII sehingga kewaspdaannya meningkat,” pungkasnya.

Terpisah, Kapolda Lampung Brigjen PolSulistyo Ishak mengatakan, pihaknya sampai kemarin terus mendalami kasus-kasus NII baik yang sudah maupun belum terungkap.
”Ada beberapa kasus yang sudah diungkap baik oleh Polda maupun Polresta, sementara ini kita masih mendalami dari pola yang dilakukanYakni merekrut dengan pola tipu muslihat,” ujarnya kepada wartawan saat melaksanakan inspeksi mendadak di Polsekta Sukarame, Bandarlampung

Terkait pola tipu muslihat itu, mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini memastikan, pihaknya bisa mengenakan jeratan hukum dengan otoritas penipuan yang dilakukan”Tapi keterkaitan dengan NII, seperti sampai adanya makar atau lainnya, belum kami dapatkan,” akunya.

Alumnus Akademi Kepolisian tahun 1978 ini melanjutkan, dari kasus NII yang berhasil diungkap di Polda dan Polresta Bandarlampung, ada kesamaan modus atau pola tipu muslihat yang dilakukan oleh masing-masing tersangkanya”Memang ada persamaan, berarti ada yang sama ada juga yang tidak, yang di Polda menghilangkan laptop, di Polresta menghilangkan ponsel atau kamera,” terangnya.

Jenderal bintang satu ini menambahkan, terkait pengungkapan kasus NII yang dilakukan, Polda Lampung sudah melaporkannya ke Mabes Polri”Dengan demikian nanti, pastinya ada evaluasi atas kasus-kasus yang terjadi di wilayah-wilayah, tentunya juga ada tindak lanjutnya nanti,” pungkasnya(whk/dea/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Kalsel Gerebek Gudang Penimbunan Solar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler