Proyek tersebut menjadi isu panas di dunia politik Korsel selama beberapa bulan terakhir
BACA JUGA: Gawat, China Sudah Surplus Laki-Laki
Presiden Lee Myung-bak mencoba untuk meninjau kembali rencana pendahulunya, Roh Moo-hyun, guna memindahkan lebih dari separo kantor kementerian ke sebuah kota baru, Sejong.Partai oposisi dan rival politik Lee di Partai Nasional Besar (Grand National Party), telah meminta agar pemerintah tetap pada rencana awal yang tujuannya untuk menyeimbangkan pembangunan sekaligus menyelesaikan permasalahan lalu lintas dan perumahan bagi 10 juta warga Korsel.
Perubahan apapun atas rencana yang dirancang Presiden Roh Moo-hyun harus mendapat persetujuan dari parlemen
"Inilah misi bersejarah kita untuk mengoreksi kesalahan kebijakan masa lalu dan melapangkan jalan untuk masa depan," terang Perdana Menteri Chung Un-chan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi nasional.
Chung lalu menyebut bahwa proyek pemindahan itu berbahaya dan tidak bijaksana
BACA JUGA: PBB Resmikan Tahun Biodiversity
Dia menunjukkan penelitian yang sudah dilakukan, yang menyebut pembagian pusat pemerintahan itu akan menghabiskan anggaran USD 4,4 miliar per tahunBACA JUGA: Perangi Salju dengan Garam
Sebab, para pejabat harus menempuh jarak jauh hanya untuk mengikuti rapat.Chung menambahkan bahwa pemerintah berencana untuk mengembangkan kota baru itu sebagai kawasan industri dan pusat pendidikanKebijakan tersebut diharapkan akan meredam kemarahan warga setempat dan kota-kota di sekitar kota kecil bernama Sejong yang tak terjamah pembangunanPadahal kota itu diambil dari nama Raja Sejong, Sang Agung, yang menemukan huruf Korea.
Seperti ditulis Associated Press, perdana menteri juga mengungkapkan sejumlah perusahaan besar seperti Samsung dan Hanhwa telah menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Kota SejongMenurutnya, perusahaan swasta tersebut segera mengajukan proposal detailnya.
Chung juga berharap parlemen segera menyetujui rencana baru pemerintah, yang sepertinya akan menghadapi berbagai sandungan di DPR pusatPartai oposisi utama, Partai Demokrat, merespon dengan mengancam bakal menggalang dukungan untuk mengajukan mosi tidak percaya pada Perdana MenteriSementara sejumlah anggota parlemen dari partai oposisi lainnya menggunduli rambutnya sebagai tanda protes dalam sebuah aksi di gedung dewan.
Pada masa pemerintahan Roh, Korsel telah mendorong pembentukan ibukota baru dengan memindahkan seluruh pusat pemerintahanNamun, Mahkamah Konstitusi pada 2004 menolak rencana tersebut, dengan hanya mengizinkan sebagian kementerian saja ke ibukota baru, setelah mendapat masukan dari parlemen(cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Besar Guncang California
Redaktur : Tim Redaksi