Korsel Jadi Investor Terbesar Ketiga di Indonesia 

Senin, 12 Desember 2022 – 21:15 WIB
Korsel Jadi Investor Terbesar Ketiga di Indonesia. Foto: Humas Kemenperin

jpnn.com, JAKARTA - Korea Selatan (Korsel) menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia. Tercatat dalam kurun waktu 2017-2021, investasi yang sudah ditanam sebesar USD 8,18 miliar.

Pada kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada Juli 2022 juga telah ditandatangani kesepakatan USD 6,37 miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja.

BACA JUGA: Lulusan D1 Kemenperin Bisa Langsung Kerja, Keren Banget

Terkait pengembangan SDM Industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ulsan College dan Kocham Indonesia di Jakarta, Senin (12/12).

Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengatakan dalam MoU tersebut di antaranya telah disepakati kerja sama pelatihan antara Ulsan College dan Kocham bersama Balai Diklat Industri Kemenperin serta PIDI 4.0.

BACA JUGA: Menyiapkan Aparatur Profesional, Kemenperin Menggembleng 804 CPNS

"Kerja sama pendidikan antara Ulsan College dan Politeknik Kemenperin, sertifikat kompetensi, program pendidikan untuk ASN Kemenperin, program akademik jangka pendek khusus atau program budaya, hingga penelitian dan publikasi bersama,” jelas Arus Gunawan.

Kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kerja dan kerja sama ketenagakerjaan di Indonesia dan Korea Selatan, pertukaran informasi serta materi yang menjadi kepentingan bersama.

BACA JUGA: Kemenperin Berikan Penghargaan Rintek 2022 ke-11 Perusahaan, Berikut Daftarnya

Termasuk kunjungan benchmarking dan pertukaran tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi serta tenaga teknis terkait transformasi industri 4.0.

“Penandatanganan MoU ini adalah langkah awal yang tentunya perlu ditindaklanjuti dengan rencana teknis yang disepakati oleh tim teknis kedua pihak agar terlaksana,” lanjut Arus.

Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin, Andi Rizaldi mengapresiasi kerja sama tersebut. MoU Perkembangan Eco-Industrial Park (EIP) Model Korea di Indonesia dapat mempercepat transformasi Industrial Estates di Indonesia menuju Eco-Industrial Park.

Kemenperin sendiri menaungi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 Sekolah Menengah Kejuruan, serta 7 Balai Diklat Industri yang setiap tahun menghasilkan ribuan SDM kompeten dan siap kerja.

“Kami harapkan dari MoU ini akan dilahirkan banyak kesempatan penyerapan tenaga kerja baik di Indonesia dan Korea Selatan serta peningkatan keahlian teknologi dan manajemen Indonesia dari benchmarking Korea Selatan,” tutur Arus.

Sebelumnya, dengan Kemenperin, kerja sama Korea Selatan dan Indonesia berupa kerja sama strategis di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat, dengan Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT).

Aktivitas kerja sama terkait industri 4.0 dengan NRC, pembangunan smart factory dan test bed di PIDI 4.0 dengan KITECH, ILJOO GnS dan Gachon University.

Arus menambahkan dalam lingkup berbagai kerja sama tersebut telah ada beberapa (kerja sama) yang sedang berjalan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

Adapun kerja sama terkait pengembangan pusat ekosistem startup di PIDI 4.0 yang didukung STEPI serta pengenalan ICT practical enterprise di Indonesia untuk pendidikan vokasi yang didukung KRIVET.

"Keduanya merupakan afiliasi lembaga riset NRC,” ucap Arus. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler