Korsel Tak Minat Bicara FTA

Jumat, 20 November 2009 – 21:12 WIB
MITRA - Presiden Korsel Lee Myung-bak, saat berjumpa dengan Presiden AS Barack Obama dan memberikan keterangan pers di Gedung Putih, beberapa waktu lalu. Foto: EPA.
SEOUL - Pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa negeri itu siap untuk menegosiasikan ulang sebuah kesepakatan perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan ASPenegasan itu, sebagaimana diberitakan BBC, Jumat (20/11) sore, muncul sehari setelah Presiden Lee Myung-bak mengindikasikan ia bersedia bicara soal keinginan AS, dalam sebuah konferensi pers bersama Barack Obama.

Nyatanya, seperti dijelaskan oleh Menlu Korsel Yu Myung-hwan, komentar presidennya tersebut bukan berarti (siap untuk) "renegosiasi" FTA

BACA JUGA: Lima Tahun Lagi untuk Karzai

Untuk diketahui, kedua negara saat ini memang tak kunjung sempat meratifikasi sebuah perjanjian (dagang) yang ditandatangani Juni 2007 lalu.

Pejabat AS sendiri belakangan kerap menunjukkan perhatiannya terhadap dampak FTA (antara kedua negara) tersebut terhadap industri mobil AS yang sedang kesulitan
Pasalnya, di tahun 2008 saja misalnya, Korsel tercatat memasarkan sekitar 600 ribu mobilnya ke AS, yang jelas jauh lebih banyak ketimbang pengiriman 7.000 mobil AS ke negeri ginseng itu.

Pejabat Korsel sendiri menolak perlunya (ratifikasi) FTA, sambil menyebutkan bahwa kesepakatan itu justru dapat berpengaruh negatif pada sektor pertanian mereka

BACA JUGA: RI Kutuk Israel

Sekadar catatan lagi, pada tahun 2008, perdagangan dua arah antara Korsel dan AS bernilai USD 84,8 miliar, yang membuat AS berada pada posisi keempat sebagai mitra dagang terbesar Korsel, setelah Cina, Uni Eropa dan Jepang.

Institute for International Economic Policy dari Korsel, sebelumnya pernah menyebutkan bahwa adanya FTA (dengan AS) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Korsel hingga 6 persen, serta menciptakan sekitar 340 ribu lapangan kerja
Sementara sebaliknya, awal November ini, Dewan Perdagangan AS mengatakan bahwa kegagalan meratifikasi FTA (dengan Korsel), beresiko terhadap nilai ekspor serta hilangnya sekitar 350 ribu pekerjaan di AS

BACA JUGA: Tanpa Kaki Taklukkan Trek Kokoda

(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Terus Luaskan Pemukiman Yahudi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler