Nyatanya, seperti dijelaskan oleh Menlu Korsel Yu Myung-hwan, komentar presidennya tersebut bukan berarti (siap untuk) "renegosiasi" FTA
BACA JUGA: Lima Tahun Lagi untuk Karzai
Untuk diketahui, kedua negara saat ini memang tak kunjung sempat meratifikasi sebuah perjanjian (dagang) yang ditandatangani Juni 2007 lalu.Pejabat AS sendiri belakangan kerap menunjukkan perhatiannya terhadap dampak FTA (antara kedua negara) tersebut terhadap industri mobil AS yang sedang kesulitan
Pejabat Korsel sendiri menolak perlunya (ratifikasi) FTA, sambil menyebutkan bahwa kesepakatan itu justru dapat berpengaruh negatif pada sektor pertanian mereka
BACA JUGA: RI Kutuk Israel
Sekadar catatan lagi, pada tahun 2008, perdagangan dua arah antara Korsel dan AS bernilai USD 84,8 miliar, yang membuat AS berada pada posisi keempat sebagai mitra dagang terbesar Korsel, setelah Cina, Uni Eropa dan Jepang.Institute for International Economic Policy dari Korsel, sebelumnya pernah menyebutkan bahwa adanya FTA (dengan AS) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Korsel hingga 6 persen, serta menciptakan sekitar 340 ribu lapangan kerja
BACA JUGA: Tanpa Kaki Taklukkan Trek Kokoda
(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Terus Luaskan Pemukiman Yahudi
Redaktur : Tim Redaksi