Lima Tahun Lagi untuk Karzai

Jumat, 20 November 2009 – 00:15 WIB
Foto : AP

KABUL - Resmi sudah Hamid Karzai menjabat sebagai Presiden Afghanistan untuk kali keduaDisaksikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, pemimpin 51 tahun itu dilantik sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan kemarin (19/11)

BACA JUGA: RI Kutuk Israel

Sekali lagi, dia menegaskan bakal memberantas korupsi.,
   
"Korupsi merupakan masalah yang berbahaya
Sesegera mungkin, kami akan menyelenggarakan konferensi di Kabul untuk merancang metode yang baru dan efektif untuk mengatasinya," tandas Karzai usai pelantikan, seperti dilansir Agence France-Presse

BACA JUGA: Tanpa Kaki Taklukkan Trek Kokoda

Dalam pelantikan yang dihadiri sejumlah utusan asing dan para Menlu tersebut,

Karzai mengenakan mantel tanpa lengan berwarna-warni
Tidak ketinggalan topi tradisional dari kulit domba (karakul), yang menjadi ciri khasnya

BACA JUGA: Israel Terus Luaskan Pemukiman Yahudi

Selain korupsi, Karzai menegaskan bahwa keamanan dalam negeri juga menjadi prioritas utamanyaDia menargetkan, serah-terima keamanan dari pasukan multinasional bisa dilakukan dalam kurun waktu lima tahun

"Kami bertekad, dalam waktu lima tahun, pasukan Afghanistan bisa bertanggung-jawab penuh terhadap keamanan dalam negeri dan stabilitas nasional," papar presiden yang dinyatakan menang setelah pilpres putaran II dibatalkan tersebut
   
Dalam kesempatan itu, dia juga berjanji akan meningkatkan aksinya dalam memerangi TalibanSebab, sejak perang teror yang digagas AS itu pecah sembilan tahun lalu, Taliban masih belum bisa diatasiBahkan, belakangan, pasukan multinasional mengaku kewalahan menghadapi aksi sporadis Taliban yang semakin gencar"Peran pasukan internasional akan kami kurangi secara bertahapSelanjutnya, mereka hanya akan berkewajiban mendukung dan melatih pasukan Afghanistan," lanjutnya
   
Rekonsiliasi nasional juga menjadi salah satu agenda penting Karzai dalam periode kedua kepemimpinannyaDalam waktu dekat, dia bakal menyelenggarakan pertemuan akbar para pemimpin politik, kepala suku dan panutan masyarakat dari seluruh penjuru Afghanistan untuk membahas formula persatuanSebagai konsekuensi kemenangannya, Karzai pun didesak Barat untuk berdamai dengan rival politiknya, kubu Abdullah Abdullah"Kami akan melibatkan dewan tradisional Afghanistan loya jirga (dewan agung) dan melakukan segala cara untuk mewujudkan perdamaian di negara ini," tandas Karzai

Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh anggota Taliban yang tidak pernah terlibat dalam aksi terorisme internasional untuk kembali ke AfghanistanUntuk mendukung agenda reformasinya itu, Karzai menegaskan hanya akan mengajak menteri-menteri yang ahli di bidangnya untuk bergabung dalam kabinet baru
   
Pidato apik Karzai itu diapresiasi positif sekitar 40 utusan mancanegara, termasuk Menlu dan kepala negara, yang hadir dalam pelantikan di gedung Mahkamah Agung (MA) Kabul tersebut"Karzai punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya mampu memperbaiki kehidupan rakyat Afghanistan," ujar ClintonTapi, Perdana Menteri (PM) Gordon Brown dan Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen lebih menuntut Karzai untuk membuktikan janji-janjinya
   
Meski secara resmi pemerintahan Karzai belum berjalan, Taliban sudah menganggap periode kedua sekutu AS itu gagalKepada Associated Press, Jubir Taliban Zabiullah Mujahid menegaskan bahwa pelantikan Karzai kemarin tidak bergunaSelain itu, dia juga menolak seruan Karzai untuk bersatu?Hari ini bukanlah hari yang bersejarahIni merupakan pemerintahan yang tidak punya dasar sama sekali karena tidak pernah lepas dari keberadaan pasukan asing,? tandasnya
   
Lebih lanjut, Mujahid menyatakan bahwa ajakan Karzai kepada Taliban untuk bergabung dalam pemerintahan palsu semata"Dia saja menjadi presiden lewat jalur kecurangan dan kebohongan," seru pria tersebutSebelumnya, Abdullah juga sudah menolak ajakan Karzai untuk bergabung dalam pemerintahanDia yakin Karzai tidak akan bisa memenuhi janji-janjinya karena pemerintahan yang dia bangun tidak punya dasar hukum yang kuat(hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Membungkuk Dianggap Tunduk


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler