Korupsi Dana Desa, Pekerjaan Fiktif, Laporan Bagus

Selasa, 30 Mei 2017 – 07:24 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BONE - Penyidik Polres Bone, Sulsel, tengah mendalami dua kasus dugaan korupsi dana desa. Meski tidak menyebut nama desa tersebut, Kapolres Bone AKBP Kadarislam Kasim menyampaikan indikasi yang dilakukan nyaris sama.

"Ada dua desa (dugaan dana desa). Pekerjaannya fiktif, tetapi laporannya bagus. Ini yang kami sedang dalami," kata AKBP Kadarislam Kasim, Senin (29/5).

BACA JUGA: Pak Kades Korupsi Dana Desa Rp 200 Juta, Langsung Dipecat

Dia tidak menampik adanya oknum pejabat yang bermain dalam pengelolaan dana desa tersebut.

"Kami sementara tengah dalami. Seperti apa pelibatan oknum tersebut," jelas AKBP Kadarislam.

BACA JUGA: Jangan Main-main ya, Penggunaan Dana Desa Diawasi KPK

Di Bone, dana transfer ke desa tahun 2016 mencapai Rp200 miliar, sementara alokasi dana desa (ADD) mencapai Rp112 miliar.

Sementara tahun ini, dana desa meningkat mencapai Rp255 miliar, dan ADD tetap sebesar Rp112 miliar.

BACA JUGA: Komarudin Watubun: Dana Desa Mengikis Ketimpangan

Penyelidikan yang dilakukan Polres saat ini menjadi kasus kedua, setelah sebelumnya telah menetapkan tersangka.

Ketua LSM Latenritatta, Mukhawas berujar, sudah banyak temuan yang diperolehnya di lapangan terkait penyalahgunaan dana desa. Namun laporannya ke Inspektorat daerah tak kunjung memberikan hasil.

Sejumlah desa yang diduga melakukan penyalahgunaan disebutkan yakni Desa Leppangeng, Desa Welado, Desa Ajaling, Desa Lemo Ape, dan lain sebagainya.

"Kondisi fisik pekerjaan di desa jauh dari kewajaran," ujar Mukhawas.

Bahkan, lanjutnya, kenyataan di lapangan kewenangan bendahara terhadap keungan diambil alih oleh kepala desa bersangkutan. (smd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Desa Tak Kunjung Cair, Para Kades Pusing


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler