Pasukan Korsel dan AS masih bersitegang dengan Korut di wilayah bebas militer di Panmunjon sejak berakhirnya perang Korea 1950"1953
BACA JUGA: G-20 Khawatirkan Kenaikan Defisit
"Pasukan AS memasukkan persenjataan berat pada 26 Juni (Sabtu) sekitar pukul 07.25," terang kantor berita Korea Utara KCNA mengutip sumber militerSeorang juru bicara militer AS tidak bisa memberikan komentar terkait dengan klaim Korut tersebut
BACA JUGA: NATO Capai Rekor Kematian
Pihaknya menyatakan ingin mempelajari isi protes Pyongyang tersebut.Minggu (27/6) Korut menolak hadir dalam pertemuan yang dihelat sebuah komisi pencari fakta mengenai tenggelamnya kapal perang Cheonan milik angkatan laut Korsel
Sebuah delegasi dari PBB yang dipimpin AS akan menyelidiki kemungkinan keterlibatan Korut dalam kasus tenggelamnya Cheonan
BACA JUGA: Dua Bersaudara Beda Nasib
Tuduhan itu sudah dibantah berulang-ulang oleh KorutMereka pun menyebutnya sebagai fitnahKorut juga menegaskan, bukan kali ini saja Pyongyang menghadapi ancaman AS dalam kasus nuklirKorut tidak punya pilihan lain kecuali meningkatkan kemampuan militer untuk menangkal serangan nuklir."Dalam sejarahnya, fakta menunjukkan bahwa Korut selalu benar ketika mengambil keputusan untuk merespons ancaman nuklir dengan meningkatkan kemampuan penangkalnya," tulis KCNA.
"Gangguan-gangguan yang terus terjadi dan berkembang di Semenanjung Korea semakin menegaskan pentingnya, bagi kami, untuk meningkatkan kemampuan menangkal serangan nuklirSebab, kebijakan AS terus mengancam Korut secara militer," tambah KCNA.
Seperti dilansir Agence France-Presse, Korut juga menyatakan rencananya untuk mengembangkan persenjataan nuklir sebagai upaya menghadapi kebijakan AS yang selalu mengancam stabilitas keamanan negaranyaPada 12 Mei Korut mengembangkan sebuah reaksi fusi nuklirSebuah proses yang bisa digunakan untuk membuat bom hidrogenNamun, pihaknya tidak mengaitkan suksesnya eksperimen tersebut dengan program senjata nuklir.
Otoritas Korsel menyatakan sudah mendeteksi kandungan gas xenon yang sangat tinggi dan tidak normal pada 14 MeiNamun, mereka menyatakan belum menemukan bukti kuat bahwa gas tersebut akan digunakan dalam proses pengembangan senjata nuklir oleh Korut.
September tahun lalu rezim komunis Pyongyang juga mengklaim sudah berhasil mencapai tingkat terakhir proses pengayaan uraniumItu adalah tahap kedua dalam membuat bom nuklir, sebagai materi tambahan reaktor yang dioperasikan menggunakan bahan plutonium(cak/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aparat Meksiko Takuti Gembong Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi