JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi membenarkan bahwa Flight Data Recorder (FDR) Black Box pesawat Merpati MA60 yang jatuh di Kaimana, Papua Barat akan dikirim ke ChinaPengiriman itu disebabkan karena Indonesia tak mempunyai alat untuk menganalisisnya.
"Besok atau lusa kita akan kirimkan FDR ke China," kata Tatang di kantornya, Selasa (10/5).
Dikatakan Tatang, Flight Data Recorder (FDR) berisikan data-data penerbangan
BACA JUGA: DPD Dorong Tunjangan Kades Disetarakan UMR
Setiap negara pembuat FDR itu, mereka memiliki alat untuk membaca data tersebutBACA JUGA: Besok, Kotak Hitam Merpati Dikirim ke China
Kita tidak punya pembaca alat untuk China," ujar Tatang.Menurutnya, data itu dalam bentuk grafik-grafik dan bukan dalam bentuk tulisan
Selain itu, lanjut Tatang, untuk proses untuk membaca data di FDR ini memakan waktu paling singkat 10 hari
BACA JUGA: Pilot dan Co-Pilot Terjepit di Moncong Pesawat
"Biasanya sampai 10 hari untuk prosesnya," tandasnya(kyd/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan Banding Perberat Hukuman Mantan Pengacara Gayus
Redaktur : Tim Redaksi