Kotak Hitam Merpati Tak Bisa Dianalisis di Indonesia

Selasa, 10 Mei 2011 – 19:09 WIB

JAKARTA - Ketua Komite Nasional  Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi  membenarkan bahwa Flight Data Recorder (FDR) Black Box pesawat Merpati MA60 yang jatuh di Kaimana, Papua Barat akan dikirim ke ChinaPengiriman itu disebabkan karena Indonesia tak mempunyai alat untuk menganalisisnya. 

"Besok atau lusa kita akan kirimkan FDR ke China," kata Tatang di kantornya, Selasa (10/5).

Dikatakan Tatang, Flight Data Recorder (FDR) berisikan data-data penerbangan

BACA JUGA: DPD Dorong Tunjangan Kades Disetarakan UMR

Setiap negara pembuat FDR itu, mereka memiliki alat untuk membaca data tersebut
"Kita punya pembaca alat FDR tapi punya Barat

BACA JUGA: Besok, Kotak Hitam Merpati Dikirim ke China

Kita tidak punya pembaca alat untuk China," ujar Tatang.

Menurutnya, data itu dalam bentuk grafik-grafik dan bukan dalam bentuk tulisan
"Kita akan membuka data ini di China, lalu kita rekap bawa ke sini dan di analisa," tuturnya.

Selain itu, lanjut Tatang, untuk proses untuk membaca data di FDR ini memakan waktu paling singkat 10 hari

BACA JUGA: Pilot dan Co-Pilot Terjepit di Moncong Pesawat

"Biasanya sampai 10 hari untuk prosesnya," tandasnya(kyd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan Banding Perberat Hukuman Mantan Pengacara Gayus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler