Kotak Hitam MH17 di Tangan Pemberontak Pro-Rusia

Senin, 21 Juli 2014 – 04:15 WIB
Lokasi jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di Ukraina Timur. Foto: Getty Images

jpnn.com - DONETSK - Misteri keberadaan kotak hitam pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 akhirnya terungkap. Kelompok separatis Ukraina yang pro terhadap Rusia mengklaim telah menemukan benda tersebut dan menyimpannya di tempat yang aman.

"Kami menemukan beberapa barang, di antaranya adalah kotak hitam, dan mengirimnya ke Donetsk," kata Pemimpin Pemberontak Aleksander Borodai dalam konferensi pers di Donetsk, Ukraina, kemarin (20/7).

BACA JUGA: Ukraina Tuding Milisi Pro-Rusia Ambil 196 Mayat Korban MH17

"Kami tidak punya ahli yang bisa memastikan bahwa benda itu adalah kotak hitam. Kami mengirimnya ke Donetsk untuk memastikan hal itu," ujarnya.

Keberadaan kotak hitam sangat penting untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat. Benda yang menyimpan rekaman data penerbangan tersebut ditemukan seorang pria yang berseragam kubu pemberontak Ukraina. Kubu yang menyebut dirinya Novorossiya atau Rusia Baru itu mengabarkan lewat Twitter bahwa mereka telah menemukan kotak hitam tersebut dan mengirimnya ke Donetsk.

BACA JUGA: AS Sesalkan Sikap Milisi Pro-Rusia Batasi Investigasi

Tim penyidik internasional masih kesulitan untuk mengakses lokasi jatuhnya MAS MH17 karena penjagaan ketat dari pasukan pemberontak. Puluhan petugas dari organisasi keamanan dan kerja sama (OSC) kemarin tiba di lokasi. Mereka memeriksa puing-puing pesawat dan jenazah korban di bawah pengawasan ketat pasukan pemberontak bersenjata lengkap.

Puluhan jenazah korban dibawa dalam kereta berpendingin meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat di Torez. Petugas OSC datang dengan mengenakan rompi antipeluru. Namun, mereka diyakini tidak memiliki kemampuan khusus dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. (c9/ca)

BACA JUGA: Sudah Dijamin Ukraina dan Rusia, Keselamatan Tim Malaysia Masih Rawan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Beberapa Barang Bukti MH17 yang Harus Segera Ditemukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler