JAKARTA - Sebagian besar organisasi perempuan di Indonesia telah merapat ke bawah payung Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang kini berusia 82 tahunTermasuk sejumlah ormas perempuan yang sevisi dan seideologi dengan parpol-parpol tertentu
BACA JUGA: Pemenang Pilkada Simalungun Nangis di MK
Namun, Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI), organisasi perempuan yang berada di bawah payung Partai Demokrat, belum ambil bagian.Dalam silaturahmi dengan Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli yang kebetulan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, kemarin Ketua Umum Kowani Dewi Motik merayu PDRI agar bergabung.
"Mereka (PDRI, Red) sudah pernah datang, mengambil formulir, tapi belum masuk kembali
BACA JUGA: Teguh Juwarno Resmi Jadi Sekretaris F-PAN
Melani Leimena Suharli mendengarkan lontaran Dewi Motik tersebut dengan ekspresi serius.Motik menyampaikan, ormas-ormas dari sejumlah parpol lain, mulai Golkar, PKB, PPP, hingga PKS, sudah bergabung dengan Kowani
BACA JUGA: Panja RUU Keimigrasian Segera ke LN
Yang tidak boleh adalah sayap partai yang keberadaannya diatur dalam AD/ART parpol tertentu"PKS ada Persaudaraan Muslimah (Salimah) dan Golkar ada Himpunan Wanita Karya (HWK)Wanita Marhaenisme PNI juga masuk Kowani," ujar ibu kelahiran 10 Mei 1949 itu.Menurut Motik, PDRI merupakan organisasi besarJadi, sudah sepantasnya ormas yang kini dipimpin Titiek Budhi Santoso itu ikut memperkuat KowaniMeski begitu, Motik menegaskan bahwa semua kembali kepada keputusan PDRI"Saya menunggu sajaNggak jadi soalKebetulan Bu Melanie dari Partai DemokratMakanya, saya tanya," katanya, lantas tersenyum.
Melani menjelaskan, posisi PDRI di Partai Demokrat kini tengah dimatangkanApakah tetap berdiri dengan AD/ART sendiri atau melebur dengan AD/ART Partai DemokratKalau pilihan kedua yang diambil, PDRI akan memiliki hak suara saat kongresNamun, konsekuensinya, mereka tidak bisa bergabung dengan Kowani"Saat ini PNS saja boleh bergabung dengan PDRI karena memang bukan bagian (formal, Red) dari partai," kata putri pahlawan nasional Johannes Leimena, wakil perdana menteri pada era Presiden Soekarno, itu(pri/c4/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Ributkan Proyek PU Rp379 M
Redaktur : Tim Redaksi