jpnn.com, JAKARTA - Komisioner KPAI Jasra Putra berharap data anak-anak terlantar dan kehilangan orang tua semasa pandemi Covid-19 bisa diketahui secara pasti.
Sebab, data itu bisa dikonsultasikan dengan tokoh lintas agama membantu para anak-anak tersebut.
BACA JUGA: Retno: KPAI Itu Fokus Mengurusi Mediasi Perlindungan Anak, Bukan Kemasan Makanan
"Kerja sama dengan tokoh lintas agama dan kepercayaan juga sangat baik, karena negara belum memiliki sekolah orang tua," kata Jasra melalui layanan pesan, Kamis (19/8).
Menurut alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat itu pemerintah dan semua pihak bertanggung jawab mengurusi anak yatim piatu semasa pandemi.
BACA JUGA: Penularan Covid-19 di Luar Jawa Alami Peningkatan, KPAI Soroti Hal Ini
Tanpa data pasti, kata Jasra, angka anak yatim piatu seusai pandemi bisa menjadi permasalahan sosial.
"Jadi, supaya tidak menjadi ledakan masalah sosial dimana-mana, karena mereka amanat Tuhan dan calon penerus bangsa," tutur dia.
BACA JUGA: Prihatin Nasib Anak-anak Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Gannas Surati KPAI
Anggota DPR RI Komisi VIII sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan urgensi realisasi komitmen Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait persetujuannya untuk program bantuan sosial bagi anak-anak yang menjadi yatim/piatu karena orang tuanya menjadi korban Covid-19.
Menurut HNW sapaan Hidayat, program tersebut bisa dijalankan segera tanpa menunggu tambahan dari Kemenkeu untuk tahun anggaran 2022.
Alasannya, kata HNW, demi melaksanakan program kepedulian sosial untuk anak-anak yatim/piatu korban Covid-19 cukup hanya melalui mekanisme realokasi internal anggaran Kemensos 2021. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan