jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang melakukan pemeriksaan terhadap petinggi Kernel Oil Singapura, Widodo Ratanachaitong di Singapura. Namun, lembaga antikorupsi itu harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah setempat.
"Memeriksa di Singapura bisa saja tapi harus ada koordinasi dengan pemerintah setempat," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di KPK, Jakarta, Senin (25/11).
BACA JUGA: Banyak TKI Bermasalah karena Sosialisasi Lemah
KPK sudah memanggil Widodo dua kali, namun dia tidak memenuhi panggilan tersebut. Kendati demikian Johan belum mengetahui apa langkah yang akan dilakukan penyidik.
"Saya belum tahu apa langkah yang akan dilakukan penyidik, karena Widodo ini domisilinya tidak di Indonesia," ujar Johan.
BACA JUGA: Hakim Agung Andi Ayyub Disebut dalam Tuntutan Staf MA
Meski begitu, Johan menyatakan, belum mengetahui Widodo akan diperiksa di mana. "Ini yang saya belum dapat konfirmasi dari penyidik," katanya.
Seperti diketahui, pada panggilan pertama, surat panggilan kepada Widodo yang disampaikan KPK dikembalikan lagi. Sedangkan dalam panggilan kedua, belum ada keterangan terkait ketidakhadiran Widodo.
BACA JUGA: KPK Diminta tak Berhenti di Budi Mulya
Dalam dakwaan Simon Gunawan Tanjaya, Rudi Rubiandini yang kala itu menjabat sebagai Kepala SKK Migas menyanggupi permintaan Widodo untuk melaksanakan amandemen kontrak penunjukan Fossus Energy Ltd, dan juga terkait kargo pengganti minyak mentah Grissix Mix. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengaja Gambarkan Abbot Bermasturbasi agar Indonesia Lebih Dihormati
Redaktur : Tim Redaksi