Menurutnya kehadiran pejabat teras PDIP, terutama yang menjabat pada saat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia dilakukan, penting untuk mengungkap tabir yang sebenarnya dari kasus cek pelawat yang disangkakan terhadap mantan anggota DPR RI priode 1999-2004, khususnya yang duduk di Komisi IX.
Karena sejak awal, kata Petrus, kliennya yang kini masih berstatus tersangka dan ditahan KPK dalam dugaan kasus suap pemilihan DGS BI, sudah menjelaskan bahwa cek atau uang yang diterima semata untuk kepentingan penyuksesan pasangan Mega-Hasim yang menjadi salah satu calon Presiden tahun 2004
BACA JUGA: Golkar Ajukan Penangguhan ke KPK
“Penjelasan serupa hendaknya diperoleh KPK dari petinggi PDIP nanti,” tandasnya.Bila nanti ternyata benar untuk kepentingan Pilpres, imbuh Petrus, berarti secara otomatis dugaan suap yang disangkakan kepada para mantan dewan tersebut menjadi gugur
Petrus menegaskan pemanggilan petinggi PDIP juga merupakan pintu masuk bagi KPK untuk mengetahui siapa pihak yang memberikan suap
BACA JUGA: KAHMI Ingatkan Jangan Mudah Terprovokasi
Sebab dari merekalah cek atau uang tersebut mengalir ke para anggota Komisi IX waktu ituHanya saja Petrus mengaku masih meragukan lembaga superbodi ini akan berani untuk melakukan apa yang dikehendaki pengacara dari TPDI itu
BACA JUGA: Tjiptardjo Dilarang Hadiri Panja Pajak
“Dan kalau memang benar tidak dilakukan, maka akan semakin memperlemah landasan hukum bagi KPK untuk memproses lebih lanjut tersangka TC yang sudah terlanjur ditahan,” tuturnya lantang.Sementara itu, Max Moein, salah seorang tersangka kasus TC, tetap berkukuh agar KPK segera mengungkap pihak yang memberi suap, sebagai konsekuensi telah menangkap mereka yang dituding sebagai penerima suap“KPK harus bisa melakukannya,” tegas politisi PDIP ini serius, ketika akan meninggalkan gedung KPK usai diperiksa penyidik.(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Siap Sambut Tawaran Masuk Kabinet
Redaktur : Tim Redaksi