JAKARTA – Sekitar 200-an massa dari Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI), Selasa (2/3) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), JlHR Rasuna Said, Jakarta
BACA JUGA: Anggota Dewan Dinilai Over Acting
Massa yang dipimpin Misno Adi itu meneriakkan dua tuntutan, yakni agar KPK segera menuntaskan pengusutan dugaan korupsi APBD Pemkab LangkatRp102,7 miliar dan kasus korupsi di Universitas Sumatera Utara (USU) yang diduga melibatkan Rektor USU Chaeruddin P Lubis.Massa berseragam kaos loreng itu mendesak agar KPK tidak menghentikan proses penyelidikan kasus Langkat
BACA JUGA: YLKI: Tarif Batas Atas Tak Jelas Pengawasannya
“Mengapa KPK tidak menyita uang yang dikembalikan Syamsul Arifin itu sebagai barang bukti
BACA JUGA: FPDIP Yakin Sikap Fraksi-fraksi Takkan Berubah
Apa karena Tumpak Panggabean (Ketua KPK, red) orang Medan lantas melindungi Syamsul?” teriak Misno dalam orasinya.Massa yang mayoritas kalangan muda itu lantas serentak berteriak ‘KPK mandul’, secara berulang-ulang dengan nada dinyanyikan. Mereka juga mempertanyakan tindak lanjut penanganan kasus ini, yang seolah berhenti setelah ada pemeriksaan Syamsul pada 1 Desember 2009.
Dalam askinya, mereka juga mempertanyakan lamanya penanganan kasus dugaan korupsi di USU“Memperlama penindakan kasus korupsi rektor USU, berarti KPK membirakan rektor USU itu merajalela membuat bencana di USU,” demikian dalam keterangan pers mereka.
Disebutkan, kasus USU ini sudah 4 tahun di tangan KPK, tapi tidak jelas penanganannyaMereka menduga, KPK tidak punya nyali lantaran Chaeruddin Lubis saat ini masih menjadi rektor. “Apakah setelah rektor USU itu pensiun baru KPK punya nyali memeriksanya?” ujar oratorChaeruddin akan pensiun 30 Maret 2010.
Massa tiba ke depan gedung KPK sekitar pukul 10.15 Wib, dengan diangkut 5 metrominiDengan teratur, mereka mendekat ke depan pintu utama gedung KPK yang sudah dijaga puluhan polisi. Begitu tiba, mereka memanjatkan doa, yang dilanjutkan sujud massalAksi yang unik ini mendapat perhatian dari puluhan wartawan cetak dan elektronik yang biasa meliput di gedung KPK.
Tidak lama berselang, 5 delegasi yang dipimpin Misno Adi ditemui pegawai Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dit Dumas KPK)Pertemuan tertutup itu berlangsung hampir dua jamUsai pertemuan, Misno kepada koran ini mengatakan, dalam pertemuan itu pihak KPK memastikan kasus Langkat masih ditangani KPK
“Katanya masih menunggu dua alat buktiSaya katakan, uang yang dikembalikan Syamsul bisa dijadikan buktiJuga keterangan para SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemkab Langkat,” ujar Misno .Menjelang pukul 13.00 Wib, massa bubar dengan tertib(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Voting Atas Perpu Plt KPK
Redaktur : Soetomo Samsu