JAKARTA -- Sekitar 100-an massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nias Peduli (Formanispe) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (8/10) siangMereka mendesak KPK di bawah kepemimpinan Tumpak Hatorangan Panggabean untuk segera mengusut kasus dugaan korupsi dana bantuan pemberdayaan masyarakat Nias pasca gempa bumi tahun 2005 dari Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp9,4 miliar
BACA JUGA: WPNCL Anggap Tanah Papua Tidak Aman
Massa menuding Bupati Nias, Binahati B Baeha, SH terlibat dalam kasus itu.Dalam keterangan tertulis yang diteken Ketum Formanispe, Sonitehe Telaumbanua, disebutkan dana dari APBN itu tidak masuk ke kas daerah, melainkan masuk rekening pribadi yang dibuat Binahati
BACA JUGA: Cinere Bebas PKL
Bahkan disebutkan, pelaksanaan anggaran senilai Rp9,4 miliar itu diduga dilaksanakan langsung oleh Binahati dan istrinya Ny.Leni Trisandi, bersama Kabag Umum Baziduhu Ziliwu tanpa mengindahkan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah.Formanispe menduga telah terjadi perbuatan melawan hukum yang dapat merugikan negara dan rakyat Nias
BACA JUGA: 10 Oktober, Jaringan Listrik Sumbar Baru Pulih
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan, 'selamat datang pimpinan KPK baru, Tumpak Panggabean, Mas Ahmad Santosa, WaluyoMasyarakat Nias menaruh harapan kepada bapak-bapak jawaban penuntasan kasus korupsi dana Menko kesra Tahun 2006 senilai Rp9,4 miliar yang melibatkan Bupati Nias Binahati B Baeha, SH, segera dituntaskanSudah beberapa tahun ditangani KPK, belum ada jawaban bagi kami.'
Massa terdiri dari anak-anak mudaPada barisan terdepan, sekelompok perempuan berusia muda membawa spanduk berukuran besar itu, sembari sesekali meneriakkan yel-yel tatkala orator sedang menyuarakan aspirasi merekaAksi di tengah terik matahari ibukota itu juga diselingi dengan nyanyian yang syairnya berisi desakan agar KPK menuntaskan korupsi di kampung halaman merekaBahkan, mereka juga sambil menggoyang-goyangkan kaki membawakan tarian khas Nias.
Aksi yang berlangsung di depan jalan HR Rasuna Said persis di depan gedung KPK ini sempat membuat lalulintas macet dan tersendatPasalnya, massa aksi berdiri memakan separoh badan jalan di jalur lambatSejumlah polisi mengatur jalannya lalulintas, namun tetap membiarkan mereka berdiri di jalan rayaPuluhan polisi yang biasa berada di gedung KPK membuat pagar betis di pagar pintu masuk utama gedung lembaga yang kini dipimpin Tumpak Panggabean itu(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30% CPNS Papua untuk Lulusan SMK
Redaktur : Tim Redaksi