jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengecewakan publik dalam melakukan aktivitas antirasuah.
Hal itu disampaikan Ferdinand menanggapi survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) tentang kinerja KPK dalam mengantisipasi politik uang pada Pemilu 2024.
BACA JUGA: Survei LPI: KPK Masih Bisa Diandalkan Antisipasi Politik Uang Pemilu 2024
Dia menyebutkan hasil survei LPI sangat menarik dan memberikan perspektif berbeda tentang KPK.
Menurutnya, data survei LPI memberikan perspektif bahwa kepercayaan publik masih relatif tinggi terhadap kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi. Terkhusus dalam ranah korupsi politik yang potensinya akan terjadi pada Pemilu 2024.
BACA JUGA: KPK Sebut Seharusnya Kabasarnas Marsdya Henri Disidang di Peradilan Umum
“Membaca data hasil survei yang dilakukan oleh LPI terhadap KPK ini sangat menarik. Ini adalah fakta yang mengonfirmasi bahwa masyarakat masih sangat berharap kepada KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi. Masyarakat juga masih menaruh harapan kepada pimpinan KPK untuk memberantas korupsi,” kata dia saat dihubungi, Sabtu (29/7).
Menurutnya, survei ini menandai harapan rakyat itu masih ada dan tidak boleh diabaikan pimpinan KPK termasuk jajarannya.
BACA JUGA: KPK Jebloskan Tersangka Penyuap Kepala Basarnas Ini ke Sel Tahanan
Dia melanjutkan tantangan terbesar yang dihadapi oleh KPK saat ini adalah mampu untuk terus bergerak, bekerja sesuai mandatnya di tengah tekanan politik yang terus dinamis.
Dia menambahkan tantangan lain yang harus dijawab KPK adalah bagaimana kinerjanya turut diuji oleh institusi penegak hukum lainya seperti Kejaksaan Agung.
“Survei ini adalah modal besar bagi KPK untuk bangkit dan memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap KPK. Kepercayaan dan harapan publik ini jangan dikecewakan oleh KPK," kata dia.
Ferdinand berharap KPK akan melakukan terobosan-terobosan dan langkah nyata yang menunjukkan bahwa kepercayaan dan harapan masyarakat ini tidak salah.
"Saya sendiri masih yakin bahwa KPK seharusnya dan masih memiliki kesempatan untuk menjadi lembaga anti rasuah terdepan dalam pemberantasan korupsi,” harapnya.
Sebagai informasi, survei LPI diluncurkan pada Senin (31/7) di Jakarta.
Survei ini digelar pada 17 Juli 2023-27 Juli 2023 dengan kluster responden dari kalangan kelas menengah intelektual.
Metode yang digunakan pada survei ini adalah purposive sampling di mana subjek yang diambil sebagai sampel adalah berdasarkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalaan dalam penelitian.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 800 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.
Mayoritas responden menilai kinerja Ketua KPK Firli Bahuri cukup baik sebanyak 26,5 persen, lalu disusul kategori baik sebanyak 25,25 persen, sangat baik 23,75 persen, dan belum baik 24,5 persen. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Periksa Pengusaha Ponorogo hingga Petinggi BPK
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga