JAKARTA--Gerakan Hindari Memilih Sri Mulyani (HMS) kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (17/11) siang tadiIni merupakan kali kedelapan massa HMS menyambangi dan mendesak KPK memeriksa Sri Mulyani (SMI) dan Boediono karena terlibat kasus mafia pajak.
"Kami sudah delapan kali beraksi disini (KPK), bahkan kami sudah memasukkan data-data korupsi keterkaitan Sri Mulyani dan Boediono
BACA JUGA: KPK Geber Penyelidikan Hambalang
Tapi tidak pernah ditanggapi KPKLaode yang juga Koordinator Lapangan (Korlap), menyebutkan keterlibatan Wapres Boediono, yakni kasus skandal pajak penghasilan di Bank Mandiri senilai Rp2,2 triliun
BACA JUGA: Anas Bisa Saja Dipanggil KPK
Sementara keterlibatan SMI disebutkan dalam skandal pajak Paulus TumewuJohan Ali dari Univeritas Bung Karno (UBK) dan Toto dari LSM Fraksi menambahkan, KPK jangan pandang bulu memberantas praktik korupsi di Indonesia
BACA JUGA: Hukuman Mati atau Dimiskinkan Bagi Koruptor
"Korupsi yang terjadi saat ini justru akibat pembuatan kebijakan untuk kepentingan sendiri, bukan untuk kepentingan rakyat, yang akhirnya merugikan negara," ujar keduanya, bergantian.Dua penggagas gerakan HMS, LilI Wahid, mantan Anggota DPR dan Sasmitro Hadinegoro, juga terlihat turun lapangan dan menyampaikan orasiKeduanya meminta KPK menseriusi penuntasan kasus mafia pajak yang melibatkan Boediono dan SMIMassa yang menyambangi KPK sekira pukul 13.00 akhirnya membubarkan diri dengan tertib pukul 14.00.(fir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Dinas Diganti Mobil Sewa
Redaktur : Tim Redaksi