jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng ESQ menggelar pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas) di Jakarta, Rabu (14/6).
Dalam acara bertema 'Tancapkan Integritas dalam Tiap Langkah Tugas' tersebut, KPK menghadirkan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian sebagai narasumber.
BACA JUGA: Mohammad Nuh Menyebut ESQ Mencetak Orang-Orang Saleh
Peserta pelatihan merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turut hadir mengatakan, PAKU Integritas harus diketahui oleh semua ASN, tidak hanya definisinya, tetapi diresapi dan dilaksanakan dengan baik, khususnya tentang niat.
BACA JUGA: KPK Apresiasi Kemensos Gunakan Data Bansos Berbasis NIK
Semua hal diawali dengan niat dan juga keikhlasan, serta akuntabilitas diawali dengan niat kita sebagai ASN pelayan masyarakat.
"Jadi, orientasi pelayanan itu is a must, dan inilah internalisasi BerAKHLAK sebagai core values ASN," tuturnya.
BACA JUGA: ESQ Konsisten Membangun Karakter Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
Sementara itu, Ary Ginanjar menerangkan bahwa meskipun KPK berulang kali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), tetapi korupsi tetap terjadi.
"Terjadinya korupsi merupakan kombinasi dari niat dan kesempatan," ungkap Ary Ginanjar.
Oleh karenanya, ketika niatnya diperbaiki maka tidak akan melakukan korupsi meskipun ada kesempatan.
Menurutnya, program PAKU Integritas ini digelar agar dapat mengubah niat, memperbaiki niat, dan menanamkan nilai integritas.
"Mudah-mudahan visi Indonesia bebas korupsi 2045 bisa menjadi kenyataan," imbuh Ary.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menambahkan kerawanan tindak pidana korupsi muncul disebabkan lemahnya suatu sistem.
Melalui kegiatan PAKU Integritas ini, KPK melakukan perbaikan dan penguatan terhadap nilai-nilai integritas bagi para penyelenggara negara dengan berbagai dukungan yang memadai dari lingkungan sekitar.
"Saya berharap, pertemuan ini dalam upaya pencegahan korupsi dapat direnungkan. Kemudian berpikir jauh ke depan, berdoa, dan saling mendoakan, serta saling mengingatkan supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi," bebernya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh