jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera melakukan rekrumen terbuka jabatan pimpinan tinggi madya dan jabatan tinggi pimpinan pratama.
Rekrutmen terbuka itu digelar untuk mengisi kekosongan jabatan deputi, dan tiga direktur.
BACA JUGA: Soal Laporan Brigjen Endar, Dewas Sebut Sudah Periksa 5 Pimpinan KPK
Jabatan kosong tersebut masing-masing Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Direktur Penyelidikan, Direktur Penuntutan, dan Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I.
Jabatan Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi saat ini dipegang Asep Guntur Rahayu sebagai pelaksana tugas setelah ditinggal Irjen Karyoto yang ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Muhammad Fadil Imran.
BACA JUGA: KPK OTT Sampai 25 Orang terkait Kasus Korupsi di Kemenhub
Keputusan tersebut berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/713/III/KEP/2023 tanggal 27 Maret 2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Kemudian, jabatan Direktur Penuntutan saat ini juga diisi oleh pejabat sementara selepas ditinggal Fitroh Rohcahyanto yang kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Sementara, Direktur Penyelidikan KPK juga masih kosong selepas ditinggal Endar Priantoro yang dikembalikan KPK kepada Polri.
BACA JUGA: KPK Menetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka TPPU
"KPK akan segera melakukan rekrutmen terbuka pada jabatan pimpinan tinggi madya dan jabatan pimpinan tinggi pratama," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu (12/4).
Dia mengatakan bahwa KPK nantinya akan meminta kepada kepolisian, kejaksaan, kementerian, dan lembaga terkait, mengirimkan personel terbaiknya guna mengikuti seleksi dimaksud. “Guna mendukung penguatan KPK dalam penanganan kasus-kasus korupsi," ungkapnya.
Ali Fikri mengatakan pengisian jabatan ini sebagai bagian penguatan sumber daya manusia untuk memastikan upaya pemberantasan korupsi dapat berjalan dengan progresif. "Hal ini selaras dengan harapan masyarakat agar pemberantasan korupsi memberikan manfaat sekaligus daya guna yang optimal," kata Ali Fikri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi