jpnn.com - PADANG — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Minggu (18/9) menggeledah gudang dan rumah penyuap Ketua DPD RI Irman Gusman.
Dalam pengembangan kasus itu, KPK menggeledah di empat lokasi yang diduga terkait kasus dugaan suap impor gula yang melibatkan pengusaha Xaveriandi Sutanto dan Irman Gusman.
BACA JUGA: DPD Tak Perlu Bela Irman Gusman
Seperti diberitakan Padang Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini, tim penyidik KPK dibagi menjadi dua tim, dan akan melakukan penyidikan di sejumlah tempat, di antara kediaman Susanto di Jalan Bypass KM. 5 No. 8 Padang, gudang gula di KM 22 Bypass Anak Air Kototangah, Tanaka Mart 8, dan toko perabot.
Sedikitnya sembilan penyidik dan penyelidik KPK yang diturunkan menggeledah di Gudang Gula CV Padi Rimbun Berjaya. Dari lokasi enyidik mengamankan dua koper dan satu dus barang bukti dan menaikkannya ke mobil Toyota Avanza hitam. Tidak jelas apa yang ada di dalam koper.
BACA JUGA: HMI: Semoga Kasus Irman Bukan Untuk Menutupi Dua Megaskandal
Satria, satpam gudang gula tersebut menyebutkan penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan Rekaman CCTV di gudang tersebut. “Ya, penyidik mengamankan rekaman CCTV serta surat keterangan SNI, Cuma ada dua barang yang diamankan,” ujarnya.
Disebutkannya, sejak kasus gula impor itu bergulir, gudang milik Susanto di KM 22 Bypass Padang tersebut tidak dioperasikan lagi. “Sejak kejadian itu, gudang tidak pernah dibuka dan dioperasikan,” sebutnya.
BACA JUGA: Sudah Ada 9 Tersangka Penipu WNI Calon Haji Berpaspor Filipina
Usai menggeledah gudang gula sekaligus tempat penyimpanan tepung tersangka suap Irman Gusman, Xaveriandi Sutanto di kilometer 22 Jalan Bypass, Minggu (18/9), penyidik KPK menggeledah sebuah gudang yang juga dijadikan rumah oleh Xaveriandi Sutanto, di KM 5, Kecamatan Lubukbegalung.
Penyidik KPK terbagi dalam dua tim. Tim 1 menggeledah gudang gula dan tepung di kilometer 22, dan tim II menggeledah gudang mebel sekaligus rumah Sutanto di KM 5 By Pass Kecamatan Lubeg.
Khusus di KM 5 terlihat ada sekitar lima personel Brimob yang memakai senjata lengkap dan dua unit mobil Avanza warna putih BA 1171 QE dan mobil Toyota Kijang BA 1465 OC. Di sana ketika wartawan akan mengambil gambar terjadi sedikit cekcok mulut antara wartawan dan satpam gudang di rumah penyuap Irman Gusman.
Namun, cekcok bisa diredam dan wartawan pun diperbolehkan mengambil gambar di luar pagar karena pagar dikunci satpam dan Personel Brimob Polda Sumbar.
Di sana Penyidik KPK masuk ke dalam gudang sekaligus rumah pelaku suap sekitar pukul 11.00 sekitar enam jam. Penyidik KPK memeriksa satu persatu isi rumah dan gudang milik Direktur CV Rimbun Padi. Penyidik KPK yang memakai rompi bertulisan KPK di bagian belakang pintu tampak sibuk mondar-mandir untuk melakukan penyelidikan rumah pelaku.
Aktivitas penyidik KPK di KM 5 tersebut juga mengundang keinginantahuan warga sekitar dan pengguna jalan raya karena gudang dan rumah itu dekat dengan jalan raya.
Setelah sekitar 6 jam, akhirnya petugas KPK keluar dengan membawa dua koper warna hijau abu-abu dan langsung dibawa ke mobil Avanza putih tanpa memberikan keterangan kepada wartawan yang meliput.
Wandi, 34, warga sekitar menilai, Xaveriandi Sutanto orang baik dan tidak sombong. Dia tidak tahu kini Sutanto tersandung kasus suap gula impor dan ditangkap KPK. Dia baru tahu ketika para awak media mengerubuti rumah bapak itu meliput penyidik KPK melakukan penggeledahan.
"Akong panggilan sehari-harinya (Xaveriandi Sutanto). Bapak itu baik dan tidak sombong. Ketika sore datang ia keluar dari rumah itu dan bergaul dengan pemuda sini," ujar Wandi.
Anton, 36, pedagang nasi di sekitar gudang itu mengaku dia sangat mengenal Xaveriandi karena sering ketemu ketika membeli nasi di warungnya. "Tapi sudah beberapa bulan Ini beliau tidak ada lagi. Saya memanggilnya dengan sebutan Om, dan dia pun memanggil saya Om. Saya tidak menyangka dia menjadi pelaku suap," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi mengatakan, pagi kemarin pihak KPK berkoordinasi dengan Polda Sumbar yang minta adanya pengawalan ketika akan melakukan pengeledahan yang di rumah dan gudang Xaveriandi, pelaku suap Irman Gusman. "Ada sekitar 10 personel Bri-mob dan satuan unit Sabhara Polresta Padang kita turunkan untuk membantu KPK dalam penyelidikan dan penggeledahan di sejumlah titik Padang," ungkapnya.
Selain itu, pihak KPK meminjam ruangan Ditreskrim Umum untuk melakukan rapat sementara dengan Polda Sumbar dalam melakukan penyelidikan dan penggeledahan. "Saya jelaskan lagi tidak adanya namanya pemeriksaan yang dilakukan di Polda Sumabr. Pihak KPK hanya meminta pengawalan anggota kepada kita dalam melakukan penggeledahan,"ungkapnya.(cr17/e/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Usut Transfer Rp 800 Miliar ke Sejumlah Dokter
Redaktur : Tim Redaksi