KPK Harus Bongkar Suap di Pertamina

Senin, 27 Desember 2010 – 17:17 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Koprupsi (KPK) didesak bersikap tegas dalam penanganan dugaan suap proyek tetraethyl lead (TEL) untuk bensin bertimbel oleh perusahaan Inggris, InnospecPasalnya, kasus itu melibatkan pejabat negara di Indonesia.

Anggota Komisi Hukum DPR, Nasir Jamil, menyatakan, KPK jangan sampai kalah karena ada kekuatan besar yang bisa saja ada di balik kasus itu

BACA JUGA: Mahfud MD Tunggu Somasi Dirwan Mahmud

"KPK jangan kalah
Harus tegas dalam kasus dugaan suap itu

BACA JUGA: JR Saragih Ingin Segera Diperiksa KPK

Kalau boleh jujur, siapa yang tak berminat dengan urusan minyak? Siapa yang tak minat dengan Pertamina?" ucap Nasir saat dihubungi JPNN, Senin (27/7).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengakui, publik sepertinya memang sudah lupa dengan kasus Innospec yang diselidiki KPK itu
Tapi anggota DPR dari daerah pemilihan Nangroe Aceh Darussalam itu mengingatkan KPK agar tidak memanfaatkan kelengahan publik dengan membiarkan penanganan kasus itu tanpa ada tindak lanjut.

Saat ditanya tentang adanya putusan dari Pengadilan Inggris yang menyatakan Innospec bersalah karena menyuap, Nasir mengatakan bahwa KPK tidak bisa mengesampingkan fakta itu

BACA JUGA: Bambang Soesatyo Paling Sering Komentari Century

Menurutnya, meski putusan itu bukan berada di wilayah hukum Indonesia, namun faktanya ada pejabat Indonesia yang terlibat.

"Meski itu bukan di yurisdiksi Indonesia, tapi ini kan ini kan melibatkan banyak pihak di Indonesia, termasuk pejabatnyaJadi jangan main-main lah dengan kasus ini," tandasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan putusan pengadilan Southwark Crown, Inggris, Innospec terbukti telah melakukan penyuapan terhadap mantan Dirjen Minyak dan Gas, Rahmat Sudibyo dan pejabat mantan Direktur Pengolahan Pertamina, Suroso Atmomartoyo.

Pengadilan Inggris memutuskan Innospec bersalah dan wajib membayar denda USD 12,7 jutaDari persidangan itu juga terungkap, selama kurun waktu 14 Februari 2002 hingga 31 Desember 2006, Innospec membayar sebanyak USD 11,7 juta  kepada agen-agen yang kemudian membayarkannya kepada staf Pertamina dan pejabat publik di Indonesia lainnya agar mendukung pembelian TEL.

Sementara dalam penyelidikan kasus Innospec di KPK, beberapa pihak juga sudah dikenai pencegahan agar tidak pergi meninggalkan IndonesiaNama-nama yang dicegah bepergian ke luar negeri antara lain mantan Dirjen Migas Rachmat Sudibyo, mantan wakil Dirut Pertamina Mustiko Saleh, serta mantan Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo.

Sedangkan tiga nama lainnya yang dikenai pencegahan adalah dua eksekutif PT Sugih Interjaya Willy Sebastian dan Muhammad Syakir, serta seseorang bernama Herwanto Wibowo.

Terpisah, Koordinator Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto, menyatakan, KPK harus bertindak cepat dalam mengungkap kasus suap Innospec"Sudah jelas ada putusan pengadilan yang menyatakan ada suapHarusnya tak ada alasan bagi penegak hukum di Indonesia untuk mencoba mengulurnyaSudah kuat alasan bagi KPK untuk menetapkan tersangkanya," tandasnya.

Menurut Sunaryanto, konstruksi hukum dalam kasus suap sudah jelas, yakni ada penyuap dan pihak yang disuap"Dalam konstruksi suap itu pemberi dan penerima kena sanksi hukumPenyuapnya sudah, tapi yang disuap belumKPK bisa saja bekerja sama dengan institusi penegak hukum di luar yang menangani kasus itu," cetusnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Refly Diperiksa KPK, Bupati Belum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler