jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berupaya membongkar aktor intelektual dalam kasus pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Hal ini terlihat dari intensnya KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam kasus itu, salah satunya adalah Direktur Utama Century, Robert Tantular.
"Dengan adanya pemeriksaan yang berulang kali terhadap Tantular dan lain-lain, itu memperlihatkan pada publik bahwa KPK sangat serius membongkar aktor intelektual dari Century," kata Ketua KPK, Abraham Samad di KPK, Jakarta, Jumat (27/9).
BACA JUGA: CT Bantah Marah dan Menujuk ke Arah SBY
Meski begitu, Abraham belum bisa memastikan siapakah aktor intelektual dalam kasus Century. Hal itu baru bisa diketahui usai KPK melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus Century, Budi Mulya.
"Setelah Budi Mulya diperiksa disitulah nanti pada akhirnya pimpinan dan satgas Century menyimpulkan siapa pelaku intelektual dari kasus tersebut," katanya.
BACA JUGA: Anas: Pencopotan Saan dan Pasek tak Elegan
Seperti diketahui, Budi disangka menyalahgunakan wewenang dalam pemberian FPJP kepada Bank Century tahun 2008 dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Diduga, ada kesengajaan untuk mengubah syarat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) penerima FPJP dari minimal 8 persen menjadi CAR positif sehingga CAR Century yang ketika itu hanya 2,35 persen bisa mendapat pinjaman Rp 502,07 miliar. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Menkumham: Jika Penuhi Syarat, Corby Bisa Bebas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa Delapan Jam, Tersangka Korupsi Perpustakaan UI Bungkam
Redaktur : Tim Redaksi