JAKARTA - Para penyidik Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) di Semarang tidak berhenti mengarahkan dugaan suap pembahasan RAPBD Kota Semarang 2012 hanya kepada tiga pejabat daerah yang tertangkap tangan Kamis (24/11) laluKini beberapa tim yang dikirimkan ke Kota Atlas itu tengah mengincar dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk Walikota Semarang Soemarmo Hadi Saputro
BACA JUGA: Demokrat Klarifikasi Sutan Bhatoegana
Buktinya, sejak Jumat (25/11) lalu, KPK langsung menggeledah ruangan walikota
BACA JUGA: Kasus Semarang juga Terjadi di Daerah Lain
Johan mengatakan, semua barang yang disita itu akan didalami apakah memiliki kaitan dengan tindakan suap yang dilakukan tiga orang tersebut
BACA JUGA: Usia Baru 11 Tahun, Investigasi Segera Dilakukan
Tentu saja penyidik ingin mencari tahu apakah ada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan walikota dan terkait dengan kasus tersebutNamun saat ditanya apa saja isi gambar dari cctv tersebut, Johan mengaku tidak mengetahuinyaMenurutnya, semua bukti-bukti masih didalami dengan seksama oleh para penyidik di Semarang
Apakah ada uang yang disita di ruangan tersebut? Johan menjawab dengan tegas, bahwa berdasarkan laporan tim di lapangan, tidak ditemukan uang"Nggak ada itu," tuturnya singkat
Saat ditanya apakah penggeledahan itu merupakan petunjuk bahwa KPK kini mengincar Walikota Semarang dalam kasus tersebut, Johan menjawab, "Semua kemungkinan akan kami telusuriKami kan tidak pandang buluHanya saja semuanya harus berdasarkan alat bukti yang kuat," katanya
Nah, karena itulah, beberapa saat setelah menangkap Agung Purno Sarjono dan Sumartono yang merupakan anggota DPRD Kota Semarang dan Sekota Akhmat Zaenuri, KPK tidak berhenti bergerakMereka langsung mencari-cari bukti lainYakni dengan menggeledah ruangan-ruangan pejabat yang berkaitanTermasuk ke ruangan walikota sekalipun
Penggeledahan yang dilakukan para penyidik itu, kata Johan adalah untuk memperkuat dugaan suap yang dilakukan oleh para tersangkaNamun apabila ternyata dalam penggeledahan itu KPK menemukan dugaan keterlibatan pihak lain di luar para tersangka, maka KPK pun akan mendalaminya
Memang, bila ditilik, keterlibatan walikota dalam kasus tersebut sangat berdekatanApalagi pembahasan RAPBD tentu saja melibatkan pemerintah kota (pemkot) dan DPRDWalikota sebagai orang nomor satu di kota pun berkepentingan agar RAPBD yang diajukan pemkot bisa lolos dan disetujui oleh DPRD
Tentang pemanggilan Walikota Soemarmo sebagai saksi dalam kasus ini, Johan mengaku pihaknya belum mengagendakanSebab, sekarang penyidik masih memfokuskan diri untuk memeriksa ketiga tersangka"Tapi kalau ke depan memang diperlukan keterangannya, pasti akan kami panggil," imbuhnya
Seperti yang diketahui, setelah menyita 21 amplop yang isinya mencapai Rp 40 juta, KPK juga menyita uang Rp 500 juta saat menggeledah kantor Sekda Zaenuri Jumat laluUang tersebut diduga berkaitan dengan kasus tersebutKarenanya uang itu kini masih disita oleh penyidik.
Hingga kini, KPK masih belum memberikan keterangan resmi apakah uang setengah miliar itu juga berkaitan dengan pembahasan RAPBD 2012"Belum kami simpulkan itu," ujar pria yang pernag mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK tersebut
Terpisah, anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mnengkritik apa yang dilakukan KPK dengan menangkap para pejabat Semarang ituDalam sebuah diskusi di Jakarta, Yani mengatakan bahwa seharusnya KPK lebih mengutamakan menangani kasus-kasus korupsi kakap dengan kerugian negara yang besar"Bukan hanya bisa menangani kasus ecek-ecek yang besarnya hanya Rp 40 juta saja," kata Yani.
Menurutnya, kasus penangkapkan pejabat Semarang dengan hanya menemukan uang puluhan juta itu bisa ditangani kepolisianKewenangan yang dimiliki KPK, lanjut Yani sangat luasSeharusnya memang bisa mengungkap kasus kakapTapi kata dia, selama ini masih sedikit kasus kakap yang bisa diungkap KPK
Belum lagi anggaran dana yang dikucurkan untuk KPK sangatlah tinggiKarenanya Komisi III, berjanji akan mengaudit KPKDia mempertanyakan apa kemana saja anggaran KPK yang selama dikucurkan, apabila tidak bisa menuntaskan kasus-kasus besar"Selama ini kami memang belum pernah mencoba mengaudit dana KPK," imbuh politisi PPP itu(kuh/dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambruk Dalam 30 Detik, Korban Banyak Yang Hilang dan Terjebak
Redaktur : Tim Redaksi