jpnn.com, JAKARTA - Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Khairuddin Syah Sitorus menjalai pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (20/8/2018).
Khairuddin diperiksa dalam kasus dugaan suap terkait usulan dana perimbangan keuangan daerah pada Rancangan APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2018, sebagai saksi untuk pejabat nonaktif Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo.
BACA JUGA: Lima Penyidik KPK Geledah Rumah Adik Kandung Irwandi Yusuf
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, menuturkan lewat pemeriksaan tersebut, pihaknya mendalami proses pembahasan dana perimbangan daerah di Labuhanbatu Utara.
“Dan apakah ada atau tidaknya dugaan aliran dana terkait pengurusan anggaran tersebut,” kata Febri di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin sore.
BACA JUGA: Jadi Saksi Kasus Suap, Ketum PPP Kirim Utusan ke KPK
Sementara itu, usai diperiksa KPK, Khairuddin mengaku dicecar 9 pertanyaan oleh penyidik. Namun Khairuddin enggan menjelaskan secara rinci materi pemeriksaannya.
“Iya, sebentar aja. Ada sekitar sembilan (pertanyaan) kalau enggak salah,” katanya.
BACA JUGA: Laporkan Mahar Sandiaga, Insyaallah KPK Bergerak
Khairuddin mengaku tidak mengetahui soal dugaan penyelewengan dalam usulan dana perimbangan daerah ini. Dia juga mengaku tak mengenal tersangka Yaya dalam kasus ini.
“Hanya ingin ditanyakan masalah saksi, kenal enggak? Ya enggak kenal. Masing-masing kita enggak tahu,” katanya.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan anggota DPR Komisi XI Amin Santono dan pejabat nonaktif Kemenkeu Yaya Purnomo sebagai tersangka.
KPK juga menetapkan dua orang sebagai tersangka yaitu Eka Kamaludin dan Ahmad Ghiast. Eka diketahui merupakan pihak swasta yang berperan sebagai perantara.
Adapun, Ahmad berstatus sebagai swasta atau kontraktor. Ahmad diduga sebagai pemberi uang. (dylan/kps)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Kaya Raya, Sebegini Total Hartanya
Redaktur & Reporter : Budi