KPK Punya Semua Bukti Pencairan Cek

Selasa, 23 September 2008 – 12:37 WIB

ok ndri 2209
Ok/nw
1-agus condro

samb:
Kumpulkan Data sebelum Penyidikan

JAKARTA – Agus Condro mulai membuka identitas 41 anggota DPR yang menerima cek perjalanan setelah pemilihan deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia pada 2004Sayang, dia tak menyebutkan rinci nama-nama rekannya di Komisi IX DPR periode 1999–2004 yang terindikasi menerima suap usai pemilihan yang dimenangkan Miranda Goeltom tersebut.

Senin (22/9) Agus diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama tujuh jam, pukul 10.30 hingga 17.30

BACA JUGA: Usia Pensiun Tak Hambat Regenerasi

Setelah pemeriksaan, kepada wartawan, dia membeberkan beberapa nama anggota DPR yang mencairkan cek itu
Menurut dia, di antara 41 penerima cek tersebut, tujuh orang mencairkan sendiri, sepuluh orang menguangkan atas nama kerabatnya, dan sisanya 24 orang memakai nama orang lain

BACA JUGA: BHD Janji Teruskan Visi-Misi Kapolri Sutanto



’’Nama William Tutuarima dan Suwarno (mantan anggota Komisi IX DPR, Red) itu memang ada,’’ ujarnya di gedung KPK kemarin
William kemarin juga diperiksa KPK bersamaan dengan mantan kader PDIP tersebut.

Sebagaimana diberitakan, Agus Condro mengungkap dugaan suap di Komisi IX DPR periode 1999–2004

BACA JUGA: Monarkhi Konstitusional Untuk Jogja

Dia mengaku menerima cek perjalanan senilai Rp 500 juta setelah pemilihan DGS BI yang dimenangi Miranda Goeltom pada Juni 2004Pengakuan tersebut ditindaklanjuti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)Lembaga itu kemudian membeberkan 41 anggota DPR yang menerima cek tersebut untuk pemenangan MirandaKPK memulai penyelidikan kasus cek itu sejak pekan lalu

Menurut Agus, KPK ternyata memiliki bukti cukup lengkap terkait dengan kasus tersebutDalam pemeriksaan, politikus kelahiran Batang, Jateng, itu mengaku KPK menunjukkan fotokopi cek yang pernah diuangkan para anggota dewan’’KPK itu hebatBuktinya, saya tidak perlu menambah bukti-bukti lagi,’’ ungkapnya.

KPK, kata dia, juga memiliki fotokopi KTP para pencair cek itu’’Bahkan, KTP saya yang pernah tertinggal di bank juga ada di sanaIni nomor seri cek Bapak, ini KTP Bapak,’’ ujar Agus menirukan petugas KPK yang memeriksa dirinya

Dia mencontohkan salah seorang koleganya, Emir Moeis (mantan ketua Komisi IX DPR), yang ternyata mencairkan cek tersebut dengan nama sendiriSemua bukti itu juga sudah dikantongi lembaga superbodi tersebut’’Saya kira Pak Emir itu orang kotaTernyata, udik juga seperti saya mencairkan cek sendiriDia tidak bisa bohong,’’ tegasnya.

Karena itu, lanjut Agus, daripada teman-temannya malu belakangan, dia berharap mereka mau mengembalikan uang tersebut’’Sudahlah, daripada malu, kembalikan saja uangnya,’’ katanya.

Terkait dengan nasibnya, Agus mengaku pasrah’’Kalau nanti jadi tersangka, juga tidak masalahMasak terima uang Rp 500 juta tidak diproses,’’ ujarnya enteng
Tapi, dia berharap, bila kasus tersebut diproses, 41 wakil rakyat yang pernah menerima cek itu harus merasakan beban yang sama’’Kalau 41 orang (jadi tersangka semua, Red), juga tidak masalah,’’ ungkapnya.

Meski membeberkan hasil pemeriksaan itu, Agus masih belum mau buka mulut tentang pemberi dana tersebut’’’Kalau sumber dananya, saya tidak tahuTakut ada yang menghilangkan barang bukti,’’ ucapnya

Beredar informasi bahwa dana yang dibagi-bagikan itu berasal dari PT First Mujur Plantation and Industry, Grup Artha Graha milik Tomy WinataNamun, Ketua PPATK Yunus Husein tidak mau berkomentar soal itu’’Waduh, mohon maaf saya tidak bisa jawab,’’ ujarnya

Seorang pejabat di Artha Graha menolak berkomentar soal dugaan keterlibatan First MujurBegitu pula dengan Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha Tbk Tomy WinataKetika dihubungi melalui telepon selulernya, dia mengelak berkomentar’’Jangan gosip,’’ katanya singkat

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengungkapkan, pemeriksaan terhadap Agus Condro dan William kemarin merupakan pengumpulan bahan keterangan sebelum naik ke penyidikan’’Itu pengumpulan bahan keterangan saja,’’ jelasnyaHal yang sama disampaikan Ketua KPK Antasari Azhar.

Di tempat terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR Priyo Budi Santoso menyatakan siap mendukung setiap langkah yang diambil KPKKarena itu, dia memastikan tidak akan melindungi anggotanya yang tersangkut kasus aliran cek tersebut.

Sejumlah nama kader beringin memang disebut-sebut ikut menerimaDi antaranya, Marthin Bria Seram, Azhar Muchlis, Anthony Zedra Abidin, dan Bobby SSuhardimanDua nama terakhir kembali duduk di DPR periode 2004–2009.’’Saya belum dapat laporan rinciTapi, sudah tentu akan ada pemanggilan oleh pimpinan fraksi untuk meminta penjelasanMereka kan belum tentu bersalah,’’ katanya

Dia juga menegaskan, selaku pimpinan fraksi, dirinya tidak bisa menjangkau kader Golkar yang sudah tidak duduk di DPRMeski begitu, Priyo kembali menegaskan bahwa kali ini DPP Partai Golkar tidak akan memberikan bantuan hukum kepada kader-kadernya yang terindikasi menerima suap dalam pemilihan DGS BI.  ’’Kami harus pilah-pilahKalau ranah korupsi, kami ini bukan bungker perlindungan bagi para koruptorJadi, tidak bisa membantu apa-apaKecuali masalah yang berkaitan dengan kasus politik, baru DPP dan Fraksi melakukan pembelaan,’’ tegasnya(git/yun/sof/pri/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Amini Kapolri Pilihan SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler