KPK Sudah Lama Bidik Emirsyah Satar

Kamis, 19 Januari 2017 – 22:58 WIB
Mantan dirut Garuda Indonesia. Foto Wall Street Journal

jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya sudah sejak lama membidik mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan, dia pernah mengungkap ada petinggi salah satu Badan Usaha Milik Negara, yang diduga menerima suap di Singapura.

BACA JUGA: Apakah Garuda Bakal Terseret Kasus Suap Emirsyah?

"Mungkin Anda ingat, kalau dulu saya pernah sebut salah satu direktur utama BUMN menerima sesuatu di Singapura, ya kaitannya dengan ini (Emirsyah Satar-red)," kata Agus dalam jumpa pers di kantor KPK, Kamis (19/1).

Sebelumnya, Rabu 14 September 2016, Agus membenarkan pihaknya tengah menyelidiki adanya dugaan direksi BUMN menerima uang dalam jumlah besar di Singapura.

BACA JUGA: KPK Telusuri Terus Jejak Uang Panas Rolls Royce

Transaksi dilakukan di Singapura agar tidak terdeteksi pusat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Kasus itu ada dan tidak hanya satu orang. Sekarang sedang ditelusuri, didalami," kata Agus saat itu.

BACA JUGA: Gamawan Fauzi: Hebat Sekali Saya

Selain menerima uang, Agus menuturkan, oknum direksi itu juga membuka rekening di Singapura. Hal itu sebagai upaya menghindari deteksi dari PPATK.

Namun, kata Agus, KPK telah bekerja sama dengan Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB).

Kini ucapan itu terbukti. KPK mengendus praktik suap Satar. Pria yang kini menjabat Chairman MatahariMall.com, itu disangka menerima suap dari Rolls-Royce lewat Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd yang juga pendiri Mugi Rekso Abadi (MRA) Group Soetikno Soedarjo, terkait pembelian mesin pesawat Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia 2005-2014.

Satar diduga menerima 1,2 juta Euro dan 180 ribu dollar Amerika Serikat atau total sekitar Rp 20 miliar. Selain itu, Emirsyah menerima barang senilai 2 juta dollar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, kasus ini sudah diselidiki sejak enam bulan lalu.

"Ya sejak Pak Agus ngomong itu, sekitar enam bulanan," katanya mendampingi Agus.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Cara Rolls Royce Menyuap Emirsyah Satar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler