jpnn.com, JAKARTA - Episode sidang sengketa hasil Pilpres 2019 kembali berlanjut. Mahkamah Konstitusi (MK) membuka sidang keempat dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pihak termohon yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (20/6) siang.
Ketua MK Anwar Usman membuka langsung persidangan keempat ini. Setelah itu, dia mempersilakan termohon untuk menyodorkan saksi untuk diambil sumpah di persidangan.
BACA JUGA: Percaya Diri, KPU Tanpa Saksi di Sidang MK, Cuma Hadirkan Pak Marsudi Wahyu Kisworo
Namun, KPU tidak menghadirkan saksi dalam sidang keempat. Lembaga penyelenggara pemilu hanya menyodorkan seorang nama ahli untuk diambil sumpah sebelum memberikan keterangan.
"Mencermati, melihat perkembangan persidangan, saksi yang diajukan pemohon. Kami berkesimpulan, pertama untuk tidak mengajukan saksi. Kedua, dari ahli kami mengajukan satu orang ahli, yaitu Prof Marsudi Wahyu Kisworo, ahli dalam bidang IT, profesor pertama di Indonesia dan juga arsitek pertama IT di KPU," ungkap dia.
BACA JUGA: Ace: Tuduhan Kecurangan TSM Hanya Isapan Jempol Belaka
BACA JUGA: Ace: Tuduhan Kecurangan TSM Hanya Isapan Jempol Belaka
Selain itu, ucap dia, KPU menyerahkan dokumen keterangan ahli atas nama Riawan Tjandra ke MK. Hanya, keterangan Riawan tidak diperdengarkan dalam sidang keempat sengketa pilpres.
BACA JUGA: Anak Buah Yusril jadi Saksi Prabowo, Bocorkan Materi Pelatihan Kubu 01
"Kemudian, kedua Iwan Candra kami ajukan dalam bentuk tulisan sudah kami ajukan di bawah (kepaniteraan MK)," ungkap dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah, Deny Indrayana Pernah Ikut Lelang Jasa Pengacara di KPU
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan